“Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menuiis tentang Aku’.’ (Yoh. 5:46)
Mesias artinya “orang yang diurapi”. Para imam dan raja adalah orang-orang yang diurapi. Namun, “Mesias Allah” di Akhir Zaman adalah Yesus Kristus. Di dalam diri Yesus mengandung 3 gelar: Imam, Raja, dan Nabi. Karena itu Kristus memiliki 2 kodrat, yaitu Ilahi dan insani. Ia adalah Sang Firman Allah yang menjadi manusia.
Kedudukan istimewa Kristus tersebut telah dinubuatkan terlebih dahulu, baik oleh Taurat dan para nabi. Karena itu, Yesus berkata bahwa jikalau mereka percaya kepada Musa, seharusnya mereka juga percaya kepada Dia. Sebab di dalam Taurat, Musa telah menubuatkan Yesus (Ul. 18:15-18). Seperti Musa yang dapat berbicara muka dengan muka pada Allah, demikian pula Kristus. Selaku Sang Firman, Kristus sehakikat dengan Allah. Dalam inkarnasi-Nya sebagai manusia, Yesus adalah manifestasi diri Allah. Barang siapa melihat Yesus, umat melihat Allah (Yoh. 14:7, 9).
Esensi nubuat Ilahi sangatlah vital. Seandainya Yesus tidak dinubuatkan, maka seluruh pernyataan tentang diri-Nya tidak memiliki dasar yang kuat. Kematian-Nya tidak dapat menghasilkan penebusan bagi dosa manusia. Namun, karena Yesus telah dinubuatkan, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk menolak-Nya. Sebab seluruh firman telah digenapi di dalam diri Kristus. Di dalam nama-Nya tersedia pengampunan dosa dan pemulihan. Sikap ketidakpercayaan akan membawa manusia kepada kebinasaan. Karena itu, kita harus waspada apabila kita masih mengeraskan hati tidak percaya kepada Kristus. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Allah yang Maha Rahim, ampuni jikalau kami menyangkal Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Berilah kami iman agar kami setia. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 1; Ams. 24:23-34; Yoh. 5:39-47
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.