Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh betas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. (Mat. 9:36)
Ada kata yang sangat terkenal yang dipakai untuk melukiskan perasaan Yesus ketika melihat orang banyak telantar. Kata itu adalah splagchnistheis. William Barclay mengatakan bahwa itu adalah kata Yunani yang paling kuat untuk menggambarkan perasaan “belas kasihan”. Namun, agaknya kata yang tepat untuk menerjemahkan kata Yunani tadi bukanlah “belas kasihan”, melainkan compassion, atau “belarasa” yang artinya “kesadaran simpatik atas kesusahan orang lain dan bersamaan dengan itu ada keinginan yang kuat untuk meringankannya”. Itulah sebabnya Yesus memanggil keduabelas rasul dan mengutusnya. Para murid selain diutus untuk menyatakan belarasa Allah kepada dunia, mereka juga mendapatkan jaminan pemeliharaan dari Allah yang mengutusnya.
Dunia membutuhkan belarasa Allah. Gereja-gereja se-dunia secara bernas merumuskannya demikian: Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC). Setiap orang yang beriman dipanggil untuk mewujudkan belarasa Allah ini dalam kehidupan sehari-harinya. Berbuatlah adil senantiasa, hadirkan perdamaian dan peliharalah seluruh ciptaan Allah dengan penuh kasih sayang.
Kita memang tidak bisa mengubah dunia dalam sekejap. Namun, apa yang kita lakukan adalah sumbangsih kita untuk menjadikan dunia ini lebih baik dan tanda-tanda Kerajaan Allah juga makin ditampakkan. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Jadikan kami utusan-utusan-Mu, ya Tuhan, yang menyatakan belarasa-Mu kepada dunia ini. Amin.
Ayat Pendukung: Kel. 19:2-8a; Mzm. 100; Rm. 5:1-8; Mat. 9:35-10:8, (9-23)
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.