SALIB: MISI ALLAH

Yohanes 18:1-19:42

Belum ada komentar 155 Views

Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja? Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini ….” (Yoh. 18:37).

Pola keselamatan yang ditempuh oleh umat Israel di Perjanjian Lama adalah ketaatan pada hukum Taurat dan persembahan kurban. Ketaatan pada hukum Taurat menekankan aspek perbuatan baik sebagai amal. Sebaliknya, persembahan kurban menekankan penebusan dosa melalui kurban pengganti. Kedua pola keselamatan tersebut tidak memadai dan efektif. Manusia tidak dapat menyelamatkan diri dengan amalnya, dan hewan kurban tidak dapat menggantikan kutukan dosa. Manusia mengalami jalan buntu untuk selamat.

Di tengah situasi jalan buntu itulah Allah melakukan misi-Nya, yaitu menyediakan Kristus yang adalah Firman Allah menjadi manusia sebagai penebus. Misi Kristus jelas dengan menyatakan: “Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara- Ku” (Yoh. 18:37b). Peristiwa salib bukanlah sekadar peristiwa tragis. Melalui pengurbanan Kristus, Allah menyatakan kasih-Nya yang tak terhingga. Kematian Kristus bukan sebagai korban (victim), melainkan persembahan diri dengan mengurbankan (sacrifice).

Pola hidup mengikut Kristus adalah kesediaan berkurban (sacrifice). Namun, yang sering terjadi adalah kita memilih untuk mengorbankan orang lain; sesama dijadikan korban (victim). Untuk berkurban, kita membutuhkan hati yang mengasihi dengan tulus tanpa pamrih. Sebaliknya, sikap mengorbankan orang lain adalah sikap yang culas dan melawan kehendak Allah. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]

REFLEKSI:
Allah di dalam Kristus, jadikanlah kami pribadi yang mengasihi sesama dengan bersedia berkurban, bukan mengorbankan orang lain. Amin.

Ayat Pendukung: Yes. 52:13-53:12; Mzm. 22; Ibr. 10:16-25/Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1-19:42
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Menghidupi Kejujuran
    Mazmur 64
    Hendaklah orang benar bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; dan hendaknya bermegah semua orang yang lurus hatinya. (Mazmur 64:11)...
  • Berempati Bukan Menghakimi
    Ayub 18: 1 - 21
    “Engkau yang mengoyak-ngoyak dirimu sendiri dalam kemarahan, apakah demi kepentinganmu bumi harus ditelantarkan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya?”...
  • Ceritakanlah Kemuliaan Allah
    Lukas 8: 26 - 39
    “Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segaia sesuatu yang telah dilakukan Allah kepadamu.” Orang itu pun pergi ke seluruh kota...
  • Tembok Pemisah
    Yesaya 59: 1 - 8
    “Akan tetapi, kejahatanmulah yang memisahkan kamu dari Allahmu, dan dosamulah yang membuat wajah-Nya tersembunyi dari kamu, sehingga Ia tidak...
  • Berserah Bukan Menyerah
    Mazmur 22: 19 - 28
    Tetapi, Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku! (Mazmur 22:20) Apa bedanya berserah dengan menyerah? Menyerah berarti...