… Ia sendiri telah menderita karena pencobaaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai. (Ibr. 2:18)
Dalam renungan kemarin, firman Tuhan mengisahkan pertarungan Yesus dengan keinsanan-Nya. Posisi Yesus adalah dapat menang atau kalah. Hari ini, Surat Ibrani mempertegas bahwa posisi dapat menang atau kalah itu membawa Yesus pada penderitaan. Yesus menderita karena pencobaan itu. Ketika akhirnya Yesus menang atas pertarungan itu, bukan karena telah ditentukan sejak awal, melainkan karena keteguhan-Nya pada perintah Bapa-Nya.
Hampir tidak ada umat beriman yang jalannya mulus. Semestinya memang umat beriman berjalan di jalan bergelombang: kadang menurun, kadang rata, dan kadang menanjak. Jalan rata dengan rutinitas dan serba beres membuat umat beriman terlena sehingga tergoda lengah. Jalan menurun yang berarti semuanya menjadi serba mudah adalah godaan bagi umat beriman untuk menikmatinya, tetapi harus berhati-hati supaya tidak terjerumus. Jalan menanjak penuh ujian dan kesulitan adalah cobaan bagi umat beriman untuk berhenti dan mundur, tetapi ada perolehan di tempat tinggi sana. Berjalan di jalan bergelombang kehidupan yang wajar itu, Yesus menjadi sama dengan umat dan mendapat bagian dalam keadaan umat-Nya.
Jalan bergelombang adalah jalan hidup kita. Jalan bergelombang bukanlah untuk terlalu dinikmati sampai lupa diri atau dihindari. Jalan bergelombang adalah jalan hidup kita, jalan hidup semua orang, yang disediakan Allah untuk kita jalani. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Kuatkanlah saya di dalam gelombang kehidupan untuk terus melangkah bersama-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 32; 1Raj. 19:1-8; Ibr. 2:10-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.