Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. (Flp. 2:14)
Keselamatan adalah rahmat. Bukan hasil usaha kita, melainkan pemberian Allah. Namun, tidak berarti setelah itu manusia tidak lagi melakukan apa-apa. Begitu juga kemerdekaan sebuah negara merupakan rahmat Allah. Setelah merdeka, lepas dari penjajahan bangsa asing, kemerdekaan harus diisi oleh warganya, sama seperti ajakan untuk mengerjakan keselamatan.
Paulus mengingatkan jemaat Filipi untuk mengerjakan keselamatan sebab ia menangkap ada kecenderungan bahwa jemaat di sana kurang menghargai keselamatan. Mereka memberlakukan keselamatan seperti “barang murahan” dengan hidup bebas tanpa values. Ada juga situasi di mana masing-masing orang dan kelompok dalam jemaat hidup menurut ukuran dan selera sendiri-sendiri sehingga persatuan dan kesatuan jemaat menjadi terancam. Karena itulah, Paulus mengingatkan mereka untuk mengerjakan keselamatan berdasarkan Injil dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Mereka harus menjaga persatuan sebagai tubuh Kristus.
Persatuan dan kesatuan adalah syarat utama untuk membangun komunitas yang majemuk. Perbantahan antarkelompok, seperti yang terjadi di jemaat di Filipi maupun di Indonesia masa kini, adalah halangan yang melemahkan. Daripada berbantah dan bersungut, lebih baik kita bekerja bersama, mengisi anugerah keselamatan dan kemerdekaan nasional dengan karya terbaik. Kalau kita maju bersama, Indonesia maju. [Pdt. Hariman Pattianakotta]
REFLEKSI:
Keselamatan bukan hanya urusan sendiri-sendiri. Keselamatan adalah anugerah Allah yang harus kita kerjakan demi kemajuan bersama.
Ayat Pendukung: Mzm. 27:7-14; Hak. 7:12-22; Flp. 2:12-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.