Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. (Mzm. 20:7)
Di masa pandemi Covid-19 sering kita berdoa untuk teman atau sanak saudara kita yang terpapar virus agar mereka memenangkan “peperangan”. Ketika doa kita terkabul, kita sangat bersukacita.
Perasaan semacam itu pula yang melatarbelakangi Mazmur 20. Mazmur ini adalah doa permohonan akan berbagai tindakan yang diharapkan dilakukan Allah kepada raja yang diurapi- Nya; agar Allah menjawab, membentengi (ay. 2), mengirimkan bantuan, menyokong (ay. 3), mengingat, menyukai (ay. 4), memberikan apa yang raja kehendaki, menjadikan berhasil (ay. 5). Ketika apa yang dimohonkan kepada Allah dikabulkan, maka lahirlah sebuah pengakuan bahwa Tuhan benar-benar “memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya” (ay. 7). Meskipun tidak setiap saat Tuhan mengabulkan doa kita sebagaimana yang kita harapkan, tetapi penting sekali bagi kita untuk mengingat saat-saat ketika Tuhan menolong kita. Mungkin pertolongan-Nya tidak datang seperti yang kita minta, tetapi toh Ia menolong dengan satu atau lain cara. Inilah yang menjadi pegangan bagi pemazmur. Karena itu, ia bisa mengatakan bahwa di tengah-tengah orang-orang yang “memegahkan kereta dan … memegahkan kuda”, ia tetap memilih untuk “bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita” (ay. 8).
Memang sulit bagi kita untuk tetap berpegang pada Tuhan ketika apa yang terjadi dalam hidup kita tidak seperti yang kita harapkan. Namun, tetap setia, itulah tolok ukur dari orang yang diurapi Allah. [Pdt. Paulus Sugeng Widjaja, MAPS, Ph.D.]
DOA:
Ya Tuhan Sang Pemberi Kemenangan, ingatkanlah kami selalu pada kemenangan yang Engkau berikan dalam hidup kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 20; Yer. 31:15-22; Luk. 19:41-44
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.