Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar …. (Mzm. 2:11)
Ada beragam cara dan bentuk ibadah Kristen. Idealnya semua dimotivasi semangat yang sama, yaitu untuk menyembah Allah dan diperbarui oleh firman-Nya. Dalam kuasa anugerah-Nya, hidup kita makin nyata dalam melanjutkan kasih kepada segenap ciptaan-Nya; makin sungguh-sungguh dari waktu ke waktu.
Mazmur pasal 2 acap kali dipakai ketika para raja Israel memulai tugas mereka. Para raja diingatkan bahwa posisi mereka sebagai pemimpin adalah pemberian Allah. Tugas-tugas mereka harus dijalankan dengan bijaksana dalam pengajaran firman Allah. Bahkan, tugas itu harus dihayati sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah mereka pada Allah. Sebagai orang yang mengabdi pada Allah, mereka harus mencium kaki Allah dengan gemetar. Ini adalah gambaran hormat dan tunduk pada kuasa kasih Allah melebihi apa pun dalam hidup mereka.
Sewaktu mengikuti ibadah Minggu, kita pun dapat menunjukkan sikap takut dan hormat kepada Allah dengan tindakan-tindakan nyata. Yaitu, kita beribadah karena rindu; kita mengikuti kebaktian pada waktunya; kita mengikuti setiap bagian tata ibadah dengan gembira dan khusyuk; kita mencermati pemberitaan firman; doa dan ungkapan syukur kita lahir dari ketulusan. Pada akhirnya, setiap karya hidup kita sehari-hari pun dapat kita hayati sebagai ibadah yang nyata. Kasih Allah kita lanjutkan dan hidup kita menjadi kabar baik bagi sesama, demi kemuliaan nama Tuhan. [Pdt. Essy Eisen]
REFLEKSI:
Apakah yang menjadi motivasi kita beribadah?
Ayat Pendukung: Mzm. 2; Yer. 18:12-23; 1Tim. 3:14-4:5
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.