Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (Ibr. 10:35)

Saat tentara merah berkuasa di China dan gencar memburu orang-orang Kristen, terdapat kisah sebuah keluarga yang diinterogasi karena mereka menjadi Kristen. Keluarga itu diminta untuk menyangkali imannya. Namun, sang ayah dan ibu tak mau menyangkali imannya. Akibatnya, mereka pun dianiaya. Penganiayaan itu bahkan mengakibatkan salah satu anak mereka, Peter, harus dilarikan ke rumah sakit. Sebelum ajal menjemputnya, dengan penuh sukacita, Peter mengatakan bahwa ada banyak malaikat Tuhan di sekelilingnya. Dokter yang merawat Peter pun mengakui bahwa baru pertama kali dalam hidupnya ia melihat kematian yang penuh damai dan sukacita.

Ibrani 10:35 mengatakan, ”Janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu”, sekalipun menghadapi tantangan yang begitu besar. Saat ini tantangan yang dihadapi mungkin tidak berupa aniaya, tetapi diancam akan kehilangan kedudukan, popularitas, warisan (uang), atau hubungan keluarga/kekerabatan akan putus. Namun, segala ancaman tersebut tidaklah sebanding dengan upah yang menanti di surga bagi orang yang setia dan bertahan sampai kesudahannya.

Sangatlah penting untuk memelihara iman kepada Tuhan sehingga mengalami damai sejahtera dalam menghadapi segala sesuatu. Mengalami damai yang membuat kita tidak merasa takut terhadap ancaman apa pun; damai yang membuat kita berani menghadapi situasi sulit apa pun. Percayalah, ada upah besar yang menanti bagi orang yang teguh imannya. [Pdt. Melani Ajub]

DOA:
Ya Tuhan, karuniakanlah keteguhan agar kami memegang iman kami kepada-Mu sampai akhir. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 80:2-3, 9-20; Yes. 3:1-17; Ibr. 10:32-39
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.