Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yoh. 21:17)
Dengan orang seperti apakah Anda lebih senang berteman: Apakah dengan orang yang berkata-kata manis atau dengan orang yang berkata-kata dengan kesungguhan? Berteman dengan orang yang berkata-kata manis tentu menyenangkan, tetapi kita mungkin akan kecewa apabila ternyata ia tidak sungguh-sungguh. Sebaliknya, kejujuran memang kadang menyakitkan, tetapi dengan orang yang berkata jujur kita tidak perlu merasa takut kecewa karena dibohongi.
Ada yang berbeda dari Petrus saat ia ditanyai Yesus, dan saat ia menyangkal Yesus. Ketika Petrus ditanyai Yesus, ia mengatakan bahwa ia bersedia mati bersama-sama dengan Yesus, tetapi kemudian ia menyangkal-Nya di depan banyak orang. Setelah kebangkitan Yesus, saat Yesus bertanya kepadanya, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Petrus tidak berani lagi asal menjawab. Ia memikirkannya sungguh- sungguh dan mengatakan perasaannya apa adanya.
Dalam berelasi dengan Yesus, apa yang paling diharapkan- Nya dari kita? Apakah Yesus mengharapkan kita menjanjikan hal-hal sulit yang tidak dapat kita lakukan, atau agar kita secara sungguh-sungguh mengungkapkan diri kita sebagaimana adanya? Dari teks Alkitab hari ini, kita menyadari bahwa yang Yesus inginkan dari orang-orang yang dikasihi-Nya adalah kesungguhan. Dengan kesungguhan ini, relasi kita dengan Tuhan akan dibangun di atas keterbukaan dan keterbukaan itulah yang menumbuhkan iman. [Pdt. Agetta Putri Awijaya]
REFLEKSI:
Dalam berelasi dengan Yesus, Ia mengharapkan kita mengungkapkan diri kita apa adanya.
Ayat Pendukung: Kis. 9:1-6, (7-20); Mzm. 30; Why. 5:11-14; Yoh. 21:1-19
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.