“Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.” (Why. 1:19)
Setelah kenaikan Yesus, para murid berpencar dalam mengabarkan Injil. Tidak terkecuali Yohanes yang kemudian dianggap membahayakan kekaisaran Roma karena pelayanannya makin meluas. Yohanes pun dibuang ke pulau terpencil bernama Patmos. Di dalam pembuangan tersebut, Yohanes berjumpa dengan Yesus dalam penglihatan.
Sebelas ayat yang terdapat dalam perikop hari ini, merupakan penjelasan atas kondisi Yohanes saat itu. Dalam ketaatannya, Yohanes mendapat kesempatan mengalami kemuliaan Yesus dan hal-hal yang perlu ia lakukan di dalam pelayanannya. Tentu saja, Yohanes tersungkur di depan kaki Yesus karena sangat ketakutan. Namun, Yohanes menuliskan dengan sangat jelas bahwa Yesus meletakkan tangan kanan-Nya di atas Yohanes, dan memintanya jangan takut seraya mengingatkannya bahwa Yesus adalah sahabatnya yang telah mati, tetapi kini Ia hidup dan berkuasa untuk selamanya (Why. 1:18).
Kitab Wahyu memang tidak selalu mudah untuk dipahami. Namun, firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk merefleksikan penglihatan Yohanes sebagai karunia dan kesempatan untuk menyadari dan mengimani keilahian dan kemuliaan Yesus. Dengan begitu, niscaya kita yang membacanya dapat memiliki sikap hidup beriman yang benar dan teguh seperti Yohanes yang tunduk dan taat menjadi saksi iman bagi-Nya, di dalam situasi apa pun. [Pdt. Hizkia Anugrah Gunawan]
DOA:
Tuhan Yesus, mampukanlah kami menyadari kehadiran-Mu agar kami dapat menjadi saksi dalam perkataan maupun perbuatan kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 122; Est. 7:1-10; Why. 1:9-20
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.