MEMPERHITUNGKAN

Roma 4:1-12

Belum ada komentar 390 Views

“Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” (Rm. 4:3)

Usianya masih anak-anak. Namun, ia cukup dewasa untuk mengerti bahwa sang nenek tak mungkin bisa bekerja untuk mendapatkan uang, demi mereka bisa bertahan hidup. Karena itu, ia memutuskan untuk menggantikan sang nenek bekerja sebagai pembantu harian lepas di rumah sebuah keluarga kaya. Betapa terkesannya keluarga tersebut melihat kegigihannya. Mereka pun “memperhitungkan” pekerjaannya dengan upah penuh, walaupun sebenarnya yang dilakukannya tidaklah memadai. Sebab, ia masih anak-anak; ia terbatas.

Tuhan “memperhitungkan” kepercayaan Abraham sebagai kebenaran. Apa artinya? Abraham adalah manusia sama seperti kita. Kadang ia ragu, kadang tak percaya, kadang merasa takut. Ia jauh dari standar kebenaran menurut Allah. Namun, Allah memperhitungkan kepercayaan Abraham sebagai kebenaran karena anugerah-Nya. Paulus merasa perlu menekankan hal ini karena pada masa itu banyak orang menepuk dada sebagai keturunan Abraham dan mengagungkan sunat sebagai tanda keturunan Abraham. Paulus menegaskan bahwa iman Abraham diperhitungkan sebagai kebenaran terjadi sebelum sunat dilakukan. Artinya, itu adalah anugerah.

Tidak ada gunanya membanggakan iman atau pencapaian hidup rohani kita. Segala perbuatan kita tidaklah memadai untuk memenuhi standar Allah. Namun, Ia memperhitungkan perbuatan kita karena anugerah-Nya. [Pdt. Lindawati Mismanto]

REFLEKSI:
Semua kebaikan kita yang tak seberapa diperhitungkan oleh Allah di dalam anugerah-Nya. Lalu, apa alasan kita untuk bermegah?

Ayat Pendukung: Mzm. 105:1-42; Kel. 33:1-6; Rm. 4:1-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Ia Tahu Jalan Hidupku
    Ayub 22:21-23:17
    Tetapi, Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan keluar seperti emas. (Ayub 23:10) Banyak orang yang...
  • Like Father, Like Son
    Daniel 5:13-31
    Tetapi, Tuanku Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri walaupun Tuanku mengetahui semuanya ini. (Daniel 5:22) “Like father, like son” adalah...
  • Mabuk Lahirkan Laknat
    Daniel 5:1-12
    Dalam keadaan mabuk anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa peralatan emas dan perakyang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam...
  • Bahagia Tidak Sembunyikan Dosa
    Mazmur 32
    Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! (Mazmur 32:1) Suami Ibu Aya berbohong kepada istrinya ketika menjawab pertanyaan:...
  • Makin Lama Makin Kuat

    Warning: Trying to access array offset on null in /home2/gkipi/public_html/wp-content/themes/passion-gkipi/layouts/archive-single.php on line 40
    Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. (Mazmur 84:8) Pelari sprint, estafet, dan maraton memiliki...