Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. (1Yoh. 2:15)
Kata “bisa” mempunyai dua pengertian. Pertama, dapat atau mampu melakukan. Kedua, racun (biasanya terdapat pada binatang). Kata “dunia” juga memiliki dua pengertian. Konteks kalimat yang utuh akan membantu kita memahami makna yang tepat.
Saat kita membaca perintah “jangan mengasihi dunia”, mungkin akan timbul pertanyaan, “Bukankah Allah mengasihi dunia, tetapi mengapa kita dilarang mengasihi dunia?” Mari kita perhatikan. Yohanes 3:16, ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Kata “dunia” di sini menunjuk pada manusia yang berdosa. Sedangkan, dalam 1 Yohanes 2:15, ”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya”, kata ”dunia” menunjuk pada sebuah sistem hidup yang mengikuti dosa, melawan kehendak Allah. Jadi, Allah mengasihi dunia, dalam arti manusia yang berdosa, tetapi memerintahkan kita untuk tidak mengasihi dunia, dalam arti sistem hidup yang mengikuti kecenderungan berdosa.
Firman Tuhan mengajak kita untuk memeriksa kehidupan kita. Apakah selama ini kita mengasihi dunia, dalam arti sistem hidup yang mengikuti kecenderungan berdosa? Jika demikian, maka kita tidak sungguh-sungguh mengasihi Bapa di Surga. Kita tidak dapat mendua. Apa yang kita perlihatkan melalui kata dan karya kita menunjukkan siapa atau apa yang sebenarnya kita cintai. Semoga cinta kita tertuju pada Bapa yang di surga. [Pdt. Wahyu Pramudya]
DOA:
Tuhan, ajarlah kami mengasihi apa yang Engkau kasihi. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 37:1-11, 39-40; Kej. 44:1-17; 1Yoh. 2:12-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.