“Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim …. (Ul. 24:17)
Situasi sulit karena pandemi tidak menyurutkan semangat hati untuk berbagi kebaikan. Demikianlah yang ada dalam pemikiran penggagas “Tempat Nasi Gratis Jogja (TNGJ).” Mereka menyediakan etalase kaca yang rapi dan bersih, dan dapat diisi oleh setiap orang yang hendak berbagi kebaikan dengan nasi bungkus dan perlengkapan makan sederhana. Etalase tersebut dibuka selama 24 jam setiap harinya. Setiap orang yang membutuhkan makanan itu boleh mengambilnya (food.detik.com, Juli 2020).
Allah menyelamatkan umat Israel dengan belas kasihan. Sebagai orang-orang susah di Mesir, mereka ditolong Allah dengan penuh kasih. Setelah menerima belas kasihan, Allah mengajarkan umat Israel supaya berbelaskasihan juga kepada orang-orang susah. Hasil gandum, zaitun, anggur yang mereka dapat sebagai salah satu wujud berkat dari Allah mesti disisihkan untuk orang-orang yang membutuhkan. Keserakahan dan ketidakpedulian adalah buruk di mata Allah.
Sebagai pengikut Kristus, kita sudah menerima belas kasihan Allah. Dosa-dosa kita sudah diampuni. Tentu juga ada berkat dan kebaikan Tuhan yang kita nikmati dalam hidup ini. Sebagai bentuk ungkapan syukur kita atas pertolongan dan pemberian Allah, ingatlah juga orang-orang susah yang butuh pertolongan dan bantuan nyata dari kita. Apa pun bentuknya, seberapa banyak pun yang dapat kita beri, kita tidak boleh melupakan dan mengabaikan orang-orang susah dan membutuhkan. [Pdt. Essy Eisen]
REFLEKSI:
Apakah orang-orang susah yang ada di sekitar kita sudah mengalami berkat Tuhan melalui kehadiran kita?
Ayat Pendukung: Mzm. 146; Ul. 24:17-22; Mrk. 11:12-14, 20-24
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.