Bertanya adalah bagian dari proses belajar. Dengan bertanya kita membuka ruang untuk berdialog, membagi dan mendapat pengertian yang baru. Namun kerapkali kita segan untuk bertanya, karenanya kita enggan menanyakan hal-hal yang bahkan kita tidak mengerti. Hal ini dapat menyesatkan kita dalam ketidak-tahuan. Maka ada suatu istilah yang mengatakan malu bertanya sesat dijalan.
Dalam bacaan kita kali ini, Yesus menunjukan bahwa pengertian menjadi hal yang penting. Pengertian ini dapat kita peroleh dari ruang dialog yang dapat dibuka dengan bertanya. Terlebih pengertian akan kebenaran Allah. Sayangnya, karena segan untuk bertanya murid-murid menjadi enggan menanyakan maksud akan pernyataan Yesus. Akibatnya, para murid tersesat dalam ketidaktahuan, sehingga muncul keributan berkaitan dengan siapa yang terbesar diantara mereka.
Rasanya jika menilik kehidupan kita saat ini, yang terjadi adalah kita tersesat dalam limpah informasi. Ditengah limpah informasi ini, bertanya untuk membuka ruang dialog menjadi hal yang membantu kita untuk menemukan pengertian yang benar dan sesuai dengan iman dan panggilan kita. Tentu didalam memahami setiap pengertian dan menemukan kebenaran Allah didalamnya kita butuh hikmat. Maka semakin mendekatkan diri pada pengertian kebenaran Allah membantu kita untuk berhikmat dan bijak dalam memutuskan, bersikap dan berprilaku. Bertanya menajdi salah satu jalannya, maka jangan segan untuk bertanya.
SA
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.