… orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik. (Mzm. 34:11)
Ketika banyak sumur di beberapa daerah di kabupaten Cianjur mengering karena musim kemarau panjang, sebuah mata air di Desa Babakan Caringin Cianjur tetap mengeluarkan air. Mata air yang dipandang sebagai mukjizat sumber air yang tak pernah habis itu, menjadi berkah bagi kehidupan masyarakat di banyak desa di sana. Mata air itu menjadi kebaikan bagi hidup banyak orang.
Kebaikan TUHAN adalah sumber berkah bagi hidup seluruh ciptaan. Pemazmur mengajak umat mengalami kehadiran TUHAN sebagai Sumber Kebaikan. “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!” (Mzm. 34:9). Kata “kecaplah dan lihatlah” menunjuk pada tindakan mengalami langsung, bukan berteori tentang TUHAN. Mengalami kehadiran Tuhan dimulai dari iman dan sikap takut akan TUHAN. Lalu, bagaimana praktik iman dan takut akan TUHAN itu? Pemazmur pun menyampaikan nasihat, “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukan yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!” (ay. 14-15). Dan, orang itu tidak kekurangan sesuatu pun yang baik (ay. 11).
Ketika kita mempraktikkan nasihat Pemazmur untuk menjauhi kejahatan dan melakukan kebaikan, mencari dan mengusahakan perdamaian, itu berarti, kita sedang mencari TUHAN. Ketika itu terjadi, kita tak kekurangan sesuatu yang baik, sebab TUHAN itu sumber kebaikan. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
DOA:
Ya Roh Kudus, ingatkanlah aku untuk setia mencari Tuhan, sumber kebaikan hidupku. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 34:10-15; Ayb. 13:1-19; Yoh. 4:7-26
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.