Saat Badai Reda

Mazmur 107:1-3, 23-32

Belum ada komentar 747 Views

Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. (Mzm. 107:31)

Pernah bepergian menggunakan kapal laut dari satu pulau ke pulau yang lain? Bagaimana rasanya? Ada sensasi berbeda dengan moda transportasi lain, bukan?

Dalam bacaan kita, pemazmur menggambarkan para pedagang di masa itu, melayari laut untuk berdagang dengan menggunakan kapal. Para pedagang itu sering menghadapi situasi yang tak terduga. Badai dan gelombang tinggi menghempaskan kapal mereka, membuat mereka mabuk laut dan berada dalam bahaya. Maut ada di depan mata mereka, dan tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka. Maka mereka berteriak memanggil Tuhan. Mereka kemudian menyaksikan dan merasakan bagaimana Tuhan berkarya dengan ajaib. Tuhan membuat badai gelombang yang begitu dahsyat reda seketika. Laut kembali tenang, seolah tak terjadi apa pun. Hati mereka menjadi lega karena badai telah reda. Yang tersisa hanyalah rasa syukur karena Tuhan telah menyelamatkan mereka melewati badai.

Kehidupan kadang seperti orang yang sedang di atas kapal mengarungi samudera raya. Ada saat keadaan tenang dan baik-baik saja, tidak ada masalah berarti. Namun, kadang badai besar terjadi, menghantam kehidupan kita hingga nyaris karam. Tidak ada yang dapat dilakukan. Berteriak kepada Tuhan menjadi satu-satunya hal yang bisa dilakukan. Tuhan pun berkarya. Ia meredakan badai. Ketika badai telah reda maka yang tersisa semestinya adalah rasa syukur yang besar, sebab Tuhan berkarya secara ajaib menyelamatkan umat-Nya. [Pdt. Henni Herlina]

DOA:
Engkau selalu dapat meredakan badai dalam hidup kami. Kiranya kami selalu mengingat karya kasih-Mu yang ajaib itu. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 107:1-3, 23-32; Ayb. 37:1-13; Luk. 21:25-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Belajar Mendengar
    Yeremia 22:18-30
    Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata, “Aku tidak mau mendengarkan!” Itulah tingkah langkahmu dari sejak...
  • Menyalahgunakan Posisi
    Zakharia 11:1-17
    “Sungguh celaka gembala-Ku yang tak berguna, yang meninggalkan kambing domba! Pedang akan menimpa lengannya dan mata kanannya! Lengannya akan...
  • Tuhan, Kota Benteng Kita
    Mazmur 46
    TUHAN Semesta Alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. (Mazmur 46:12) Selama kurang lebih 350 tahun Belanda...
  • Budaya Malu
    Yehezkiel 43:1-12
    Engkau, hai anak manusia, beritahukanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi malu atas kesalahan-kesalahan mereka,...
  • TUHAN MAHAKUASA
    Yehezkiel 39:21 - 40:4
    Mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka, yang membawa mereka ke dalam pembuangan di tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan...