TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. (Mzm. 147:11)

Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun meminta sesuatu kepada orangtuanya. Ibunya berkata, “Nak, kita saat ini kita tidak bisa membeli barang itu, kita tidak punya cukup uang untuk itu.” Ayahnya melanjutkan, “Kalau begitu apa yang harus kita lakukan sekarang?” Sang ayah berharap anaknya akan menjawab, “Kita harus berdoa ayah.” Tetapi ternyata, anak itu menjawab, “Aha! Aku ada ide, bagaimana kalau kita pergi dulu ke bank untuk membeli uang?”

Begitu sulit bagi kita, saat ini, untuk mengajak orang-orang di sekitar kita menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Berbagai kemudahan dan kemajuan yang ditawarkan dunia membuat kita kadang tidak lagi melihat campur tangan dan pertolongan Tuhan. Dalam percakapan kita dengan orang-orang di sekitar kita, kita dapati, sedikit sekali orang yang berbagi pengalaman tentang kehadiran Tuhan dan pertolongan-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin karena menganggap itu bukanlah hal yang penting untuk dipercakapkan dalam waktu kita yang sangat terbatas.

Pemazmur mengingatkan kita bahwa adalah baik jika kita bisa bermazmur, menaikkan nyanyian dan puji-pujian kepada Tuhan. Dengan melakukan hal itu, kita diajak untuk menyadari kehadiran Tuhan dan melihat karya-Nya dalam hidup kita sehari- hari. Sadarilah bahwa hidup kita tidak bergantung hanya pada apa yang kita punya dan apa yang dapat kita lakukan, tetapi terutama bergantung pada kemurahan dan kasih setia Tuhan. [Pdt. Lie Nah]

DOA:
Tuhan, tolong kami untuk terus berharap pada kemurahan dan kasih setia-Mu dalam hidup kami. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 147:1-11, 20c; Ams. 12:10-21; Gal. 5:2-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.