Siapakah Saya?

1 Samuel 2:21-25

Belum ada komentar 72 Views

“Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?” (1Sam. 2:25)

Masyarakat Indonesia mengenal kisah Malin Kundang, anak laki- laki yang durhaka pada ibunya sendiri. PL juga mengenal kisah semacam itu, bahkan lebih durhaka lagi, yakni Hofni dan Pinehas. Tentang mereka, firman Tuhan mengatakan, “Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN.” Sebagai imam yang bertugas mendoakan daging kurban, mereka sering mencuri dan mengambil bagian-bagian yang enak untuk diri mereka sendiri. “Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.” Mereka lebih durhaka daripada Malin Kundang, karena mereka kurang ajar tidak hanya pada orangtua mereka, tetapi juga pada Tuhan.

Kita tidak tahu apa yang menyebabkan Hofni dan Pinehas menjadi orang-orang semacam itu. Mungkin saja karena Eli terlalu memanjakan mereka; atau bisa jadi Eli sudah mendidik anak- anaknya dengan tegas, tetapi istrinya selalu mementahkan semua didikan tersebut; atau Hofni dan Pinehas salah memilih teman.

Karakter kita senantiasa dibentuk oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan, entah lingkungan keluarga atau pertemanan. Tetapi, karakter kita juga dibentuk oleh pilihan pribadi kita. Kita sendirilah yang pada akhirnya memutuskan kita mau jadi orang macam apa. Oleh karena itu, kita harus bertanggung-jawab atas hidup kita sendiri. Kita tidak bisa menyalahkan orang lain atas pilihan hidup kita. [Pdt. Paulus Sugeng Widjaja]

REFLEKSI:
Sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu, biasakanlah bertanya, “Siapakah saya dan mau jadi orang macam apakah saya?”

Ayat Pendukung: Mzm. 139:1-6, 13-18; 1Sam. 2:21-25; Mat. 25:1-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Kemuliaan Tuhan
    Yehezkiel 10:1-19
    Lalu kemuliaan TUHAN pergi dari ambang pintu Bait Suci dan berhenti di atas kerub-kerub. (Yehezkiel 10:18) Kita memahami bahwa...
  • Cinta Seorang Ibu

    Warning: Trying to access array offset on null in /home2/gkipi/public_html/wp-content/themes/passion-gkipi/layouts/archive-single.php on line 40
    Lalu Rizpa binti Aya mengambil kain karung dan membentangkannya bagi dirinya di atas batu karang, dari awal musim menuai...
  • Nyanyianku, Doaku
    Mazmur 98
    Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bersukarialah, bersorak-sorai dan bermazmurlah! (Mazmur 98:4) Seorang sahabat menceritakan bahwa saat kerusuhan 1998...
  • BERBUAT BAIK
    Yohanes 5:19-29
    Dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan...
  • Kemudahan Orang Fasik
    Ayub 21:1, 17-34
    Kata orang: Kesalahannya disimpan Allah bagi anak-anaknya. Tetapi, biarlah orang itu sendiri yang diganjar Allah, supaya sadar. (Ayub 21:19)...