“Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; ….” (Kel. 14:13)
Seorang penatua harus menerima keadaan suaminya yang mengalami stroke berat selama empat belas tahun lebih. Ia harus berjuang menafkahi keluarganya. Belum lagi, ia merawat suaminya dari urusan mandi, sampai membersihkan kotoran. Kekuatan ia peroleh, ketika berada dalam diam dan berserah kepada Tuhan.
Bangsa Israel pernah mengalami situasi yang sulit. Mereka sangat ketakutan melihat raja Mesir dan tentara Mesir mengejar mereka. Mereka menjadi panik dan banyak mengeluh. Dalam ketakutannya, bangsa Israel berteriak kepada Tuhan meminta pertolongan. Mereka berseru bukan karena yakin akan pertolongan Tuhan, namun karena keadaan yang sangat menakutkan. Pengharapan mereka bergantung pada keadaan. Dalam kondisi seperti itu, Musa mendorong mereka berhenti mengeluh. Mereka harus mengatasi ketakutan dengan berdiam diri sejenak untuk melihat tindakan Tuhan. Musa mengarahkan mereka untuk memperhatikan Tuhan Allah, Sumber Pengharapan dalam keadaan apa pun. Musa meyakinkan bangsa Israel bahwa mereka segera melihat keselamatan dan kemenangan atas musuh.
Kita mungkin mengalami situasi yang sulit seperti bangsa Israel. Namun, kita diingatkan agar memiliki pengharapan iman kepada Allah. Yakin bahwa dalam situasi yang paling sulit sekalipun, Allah menyertai dan menyanggupkan umat-Nya mengatasi kesulitan yang ada. Saatnya hemat bicara, berhenti mengeluh, diam sejenak agar kuasa Allah dapat kita rasakan bekerja. [Pdt. Norita Yudiet Tompah]
REFLEKSI:
Berilah waktu bagi diri kita berdiam diri, agar kita mampu melihat dan merasakan karya Allah yang menyertai dalam segala keadaan.
Ayat Pendukung: Mzm. 114; Kel. 14:1-18; Kis. 7:9-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.