Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.” (Mat. 26:10)
“It’s not how much we give but how much love we put into giving.” Demikian salah satu kalimat Mother Teresa yang mengingatkan bukan seberapa besar pemberian kita tetapi seberapa besar cinta yang kita masukkan ke dalam sebuah pemberian.
Cinta. Itulah yang memotivasi tindakan seorang perempuan di Betania kepada Yesus. Cintanya yang besar membuat ia mencurahkan minyak wangi yang mahal ke atas kepala Yesus, yang saat itu sedang duduk makan. Murid-murid Yesus yang melihat hal itu menjadi gusar. Mereka menyayangkan minyak mahal itu dibuang percuma oleh perempuan itu. Jika minyak itu dijual, tentulah uangnya bisa diberikan kepada orang miskin. Namun, Yesus mengetahui pikiran para murid bahwa sesungguhnya mereka menyayangkan minyak wangi yang mahal itu, bukanlah karena mereka sungguh peduli kepada orang miskin. Itulah sebabnya Yesus menegur mereka. Yesus pun tahu isi hati dan motivasi perempuan yang mengurapi kepala- Nya itu, yakni cinta yang besar kepada-Nya. Demikian cintanya pada Yesus sehingga ia tidak memperhitungkan harga minyak wangi itu. Karena itulah Yesus membiarkannya dan menilai: “Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik kepada-Ku.”
Perbuatan baik apa yang sudah kita lakukan bagi Tuhan? Tentu ada, bukan? Tetapi, apakah perbuatan itu dilakukan dengan motivasi kasih yang besar kepada-Nya atau demi untuk mendapatkan perhatian dan pujian manusia? [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
DOA:
Kiranya kami terus bertumbuh dalam kasih kepada-Mu ya, Tuhan, agar dalam kasih kami melakukan perbuatan baik.
Ayat Pendukung: Mzm. 8; Kel. 2:15b-22; Mat. 26:6-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.