Itulah semuanya suku Israel, dua belas jumlahnya; dan itulah yang dikatakan ayahnya kepada mereka … tiap-tiap orang diberkatinya dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing. (Kej. 49:28)
Banyak orang Kristen yang kerap menutup percakapan atau tulisannya dalam pesan pribadi atau group WhatsApp dengan kalimat “Tuhan memberkati.” Dan biasanya direspons dengan kata “Amin.” Sebab, kalimat itu diyakini sebagai sebuah doa bahwa Tuhan memberkati kehidupan orang yang dimaksud. Doa yang menjadi suatu pengharapan bahwa hidup akan senantiasa dalam pemeliharaan Tuhan.
Ucapan berkat juga diberikan Yakub kepada anak- anaknya, satu persatu sebelum ia meninggal. Dalam kata-kata perpisahannya kepada putra-putranya, Yakub menghadirkan nubuatan bagi mereka. Tiap orang dipanggilnya bergiliran ke tepi pembaringannya untuk mendengarkan kata-kata berkat, teguran atau kutukan. Kata-kata terakhir dari Yakub ini merupakan nubuat mengenai arah pada masa depan setiap anak berdasarkan pemahaman sang ayah akan sifat mereka masing-masing. Anak-anak Yakub pun memahami bahwa ucapan-ucapan resmi ayah mereka merupakan nubuat yang penting dan menentukan arah kehidupan mereka selanjutnya.
Ucapan berkat yang datang dari hati yang tulus akan dapat dirasakan oleh orang yang mendengarnya. Seperti halnya Yakub mengucapkan berkat bagi anak-anaknya, marilah kita juga senantiasa mengucapkan berkat bagi sesama yang akan mendatangkan semangat dan sukacita saat mereka mendengarnya, sehingga pemeliharaan Allah dapat dirasakan juga oleh mereka. [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
DOA:
Terima kasih untuk setiap berkat yang sudah Kau berikan kepada kami ya, Tuhan.
Ayat Pendukung: Mzm. 124; Kej. 49:1-33; 1Kor. 6:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.