“Sebab nama TUHAN akan kuserukan: berilah hormat kepada Allah kita ….” (Ul. 32:3)
“Tahu bulat, digoreng dadakan!” Demikian kata penjual tahu bulat saat menjajakan dagangannya. Suaranya terdengar lantang. Setiap hari dua kali, siang dan sore hari, ia lewat tepat di samping rumah kami. Sehingga, anak-anak kami pun menjadi hafal slogannya.
Bagaimana jika yang diserukan terus-menerus adalah firman Tuhan? Akankah umat mengingatnya? Tentu. Musa membenarkannya. Karena itu,ia mengajak bangsa Israel untuk terus-menerus menyerukan nama Tuhan yang agung dan mulia. Tuhan Mahabaik. Ia Mahakasih. Berulang kali Tuhan menolong Israel, Ia membebaskan mereka dari perbudakan juga dari kejaran tentara Mesir, Ia juga yang memelihara hidup mereka di padang gurun. Meski di gurun makanan dan minuman serba terbatas, tetapi Tuhan mencukupkan mereka. Tuhan baik. Sayang sekali, banyak bangsa yang tidak tahu bahwa Tuhan baik. Tetapi, Musa menyadarinya. Oleh sebab itu, sebelum bangsa Israel memasuki tanah perjanjian, Musa mengajak seluruh umat untuk menyerukan nama Tuhan, untuk menyatakan kepada bangsa-bangsa lain bahwa Tuhan Allah Israel baik.
Saat ini pun masih banyak orang yang belum mengakui bahwa Tuhan baik. Mungkin penyebabnya, tidak banyak lagi orang yang menyerukan nama Tuhan, atau mungkin karena nama Tuhan hanya diberitakan di dalam gereja. Hari ini, Musa mengingatkan kita untuk menyerukan kebaikan Tuhan, tak hanya di dalam gereja, tetapi dalam seluruh keberadaaan kita; melalui perbuatan dan tutur kata yang baik yang kita nyatakan di tengah keluarga dan di mana pun kita berada. [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
REFLEKSI:
Tuhan memanggil kita untuk menyerukan kebenaran, agar nama-Nya semakin dikenal bangsa-bangsa.
Ayat Pendukung: Mzm. 119:105-112; Ul. 32:1-10; Rm. 15:14-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.