Terkadang “nasihat-nasihat” dalam Alkitab terasa tidak realistik. Imbauan untuk bersukacita tentunya baik, tetapi senantiasa bersukacita? Dihadapkan pada kenyataan hidup akan pernah dapatkah kita mewujudkan seruan dalam ayat 4 ini? Kasat mata niscaya tidak. Karena kita semua tahu betapa hidup ini bukan selalu susu dan madu, dan roda kehidupan terus berputar sehingga tak pernah kita selalu berada di atas.
Namun nasihat ini tidak bisa dipisahkan dari ayat berikutnya. Oleh karena itu lengkapnya nasihat itu berbunyi: “Bersukacitalah senantiasa, hendaknya kebaikan hatimu diketahui semua orang, karena Tuhan sudah dekat…!” Maka yang menjadi poros dari nasihat itu adalah “Tuhan sudah dekat” atau lebih tegas lagi “Tuhan itu dekat”!
Kedatangan Tuhan adalah alasan utama untuk bersukacita dan menunjukkan kebaikan hati kita. Senantiasa! Tanpa itu tidaklah mungkin untuk mengejawantahkan imbuan yang luar biasa ini. Dan dengan demikian advent adalah masa sukacita. Kita menyambut kedatangan Tuhan dengan hati yang bersukacita dan baik. Hanya karena kita percaya bahwa dengan kedatangan-Nya semua akan menjadi baik.
Begitu bukan…?
PWS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.