Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. (Mzm. 86:11)
“Sekarang hidup lebih enak, kalau tidak tahu jalan tinggal buka GPS,” demikian kata sopir taksi yang saya tumpangi. Waktu itu, kami berdua sama-sama tidak tahu arah menuju ke tempat tujuan kami. Maka, kami pergi dengan mengandalkan GPS melalui gawai yang kami punya. Pengalaman dituntun oleh GPS juga pernah keluarga kami alami saat cuti dan pergi menggunakan mobil sendiri. Kami bergantung pada GPS sampai kami menemukan berbagai obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Raja Daud dalam doanya menyadari betapa ia sangat membutuhkan Tuhan untuk bisa memimpin bangsa Israel dengan baik. Ada banyak tantangan dan kendala yang ia harus hadapi; ada orang-orang angkuh dan sombong yang menyerang dirinya dan mengharapkan kematiannya, juga orang-orang yang membenci dirinya. Semua itu tentunya membuat hidup Daud tidak mudah. Namun, dalam kondisi yang seperti itu, raja Daud tetap memuji Tuhan serta bergantung pada petunjuk Tuhan. Hal itu ia lakukan bukan supaya selamat, melainkan supaya bisa hidup menurut kebenaran Tuhan.
Bertanya dan meminta pentunjuk untuk menjalani kehidupan adalah hal yang baik. Tetapi, itu semua tidak akan ada artinya bila tidak disertai dengan kesediaan untuk mengikuti petunjuk yang sudah diberikan. Maka, saat meminta Tuhan untuk menunjukkan jalan, di sana juga ada kerendahan hati untuk siap dan bersedia mengikuti jalan yang Tuhan tunjukkan. [Pdt. Engeline Chandra]
DOA:
Tunjukkanlah jalan-Mu kepada kami ya, Tuhan, agar kami dapat hidup mengikuti kebenaran-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 86:11-17; Kej. 16:1-15; Why. 2:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.