Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih …. (Kol. 1:13)
Seandainya Anda pindah rumah, bagaimana perasaan Anda? Senang? Tergantung! Tentu menyenangkan, jika rumah baru yang akan kita tuju lebih besar, mewah dan berada dalam lingkungan yang asri. Sebaliknya, menyebalkan jika rumah baru itu adalah kontrakan, lebih kecil, di gang yang kumuh dengan lingkungan yang tidak nyaman. Namun, di antara yang menyenangkan dan menyebalkan itu ada suasana yang sama, yakni Anda pasti akan repot.
Perpindahan bisa terjadi juga dalam kehidupan rohani. Paulus menggunakan istilah itu. Tepatnya ia mengatakan, “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa” (Kol. 1:13-14).
Meski “repot” karena harus meninggalkan kesukaan atau kesenangan kita yang berlawanan dengan kehendak Tuhan, namun semestinya kita memiliki keyakinan bahwa sekarang kita berada dalam Kerajaan Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus. Ini jauh melebihi rumah mewah dalam sebuah kompleks asri! Pindah dalam “lingkungan” baru tentu menuntut kebiasaan lama harus ditinggalkan! Kini, hidup dalam wilayah Kerajaan Kristus harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang diajarkan Yesus.
Menghasilkan buah kebenaran dalam segala pekerjaan baik, sehingga kita layak di hadapan-Nya dan pantas disebut warga Kerajaan Allah! [Pdt. Nanang]
REFLEKSI:
Hidup dalam Kerajaan Allah menuntut kita meninggalkan kehidupan lama dan mengarahkan diri pada Kristus.
Ayat Pendukung: Mzm. 146; Yes. 42:14-21; Kol. 1:9-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.