Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan …. (Flp. 2:14)
“Males ah, yang dateng sedikit.” “Males ah, ga ada yang nonton.” “Males ah, bosnya galak.” Kalimat-kalimat bernada pesimis ini muncul ketika kita menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat Tuhan di Filipi ketika ia sedang di dalam penjara. Dalam suratnya, Paulus meminta jemaat Filipi agar meneruskan pekerjaan keselamatannya, meskipun Paulus tidak bersama-sama dengan mereka. Jemaat dinasihati untuk tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, sebab yang melakukan pekerjaan itu adalah Allah sendiri menurut kerelaan-Nya, melalui kemauan dan pekerjaan jemaat. Jemaat perlu menjaga kata-kata dan perilakunya agar ia tiada beraib, tidak bercela, dan tidak ikut- ikutan menjadi bengkok hati, seperti kebanyakan tabiat orang pada waktu itu. Ada atau tidak ada Paulus, jemaat Tuhan tetap harus giat bekerja dan mengabarkan Injil dengan tidak bersungut-sungut. Paulus juga menekankan agar sukacita harus selalu ada di dalam jemaat.
Pemimpin memang penting. Akan tetapi, kehilangan pemimpin bukan berarti kehilangan segalanya. Semangat dan teladan sang pemimpin harusnya tetap ada dan diteruskan. Maka, setiap hal yang kita lakukan, lakukanlah dengan sukacita dan jangan bersungut-sungut! Hidup kita bukan bergantung pada pemimpin, melainkan pada Allah yang turut bekerja dalam setiap kemauan dan pekerjaan kita. [Pdt. Yosafat Simatupang]
REFLEKSI:
Bersungut-sungut hanya akan membuat pekerjaan kita bernoda dan tidak mencerminkan kuasa Tuhan di dalamnya.
Ayat Pendukung: Mzm. 27:7-14; Hak. 7:12-22; Flp. 2:12-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.