Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau …. (Yes. 30:19)
Sore itu, seorang anak kecil meluncur ke luar rumah dengan sepedanya. Ibunya terdengar berteriak memanggilnya pulang karena sore sudah menjelang gelap. Anak itu tidak peduli dan terus bersepeda semakin menjauhi rumah. Niatnya berkeliling komplek sampai ke lapangan. Tak lama, anak itu kembali. Sambil menuntun sepeda, dia terisak-isak menangis. Rupanya, dia terjatuh. Lututnya terlihat berdarah. Wajahnya kesakitan. Ia berteriak memanggil ibunya. Sang ibu menghambur keluar rumah. Walau kesal, tetapi dia tetap merawat luka anaknya dengan hati-hati, membersihkan dan memberi obat merah.
Sion hidup dalam cemar, memiliki patung-patung sembahan dan menolak firman. Tetapi, jika mereka berseru untuk berbalik kepada Tuhan maka Tuhan akan mengasihani. Tuhan menjawab teriakan minta pertolongan yang dilakukan umat-Nya. Tuhan pun akan membalut luka-luka dan menyembuhkan bekas pukulan yang dialami umat-Nya.
Setiap kita pernah berdosa. Risiko dari berbuat dosa ada banyak. Relasi kita dengan sesama hancur, pikiran kita tidak tenang, hati kita penuh kekhawatiran. Karenanya, jangan berlama-lama menyimpan dosa. Datang dan berseru kepada Tuhan. Tuhan akan menyembuhkan hati dan pikiran kita. Tuhan akan mengobati kita. Tuhan pun akan mengajar kita untuk menghindari dosa dan hidup lebih baik lagi. Relasi kita dengan sesama pun dapat diperbaiki. (Pdt. Novita Sutanto)
DOA:
Tuhan, dosa kami membawa akibat berat bagi kami. Mampukan kami memulihkan diri ya, Tuhan. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 72:1-7, 18-19; Yes. 30:19-26; Kis. 13:16-25
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.