Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (1Ptr. 5:5)
Belakangan sikap saling menghargai antarumat manusia terasa semakin memudar. Sikap dan kata yang sopan dan santun saat berhadapan dengan orang tua semakin langka. Demikian juga sikap saling menghargai antara sesama rekan kerja atau orang dengan status sosial yang dianggap lebih rendah menjadi semakin hilang. Berbeda dengan masa lalu, tata krama dan sopan santun benar-benar ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Berkata- kata dan berperilaku harus sopan dan santun. Misalnya, dalam bertutur kata kepada orangtua atau orang yang usianya lebih tua, atau saat berada di antara orang yang sedang bercakap- cakap, maka tidak boleh menyela percakapan.
Petrus mengingatkan etika pergaulan dengan sesama, “Dan kamu semua rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain ….” Di tengah dunia yang dipenuhi orang-orang yang senang diagungkan dan mengagungkan diri, bersikap rendah hati dan saling menghargai dengan sesama bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ada godaan untuk bersikap tinggi hati karena prestasi atau status sosial. Namun, jika setiap umat mengingat kelanjutan dari perkataan Petrus ini, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” mestinya membuat kita dapat mengupayakan sikap rendah hati dan saling menghargai dengan sesama.
Selama kita mau menghayati firman Tuhan dengan sungguh- sungguh, kita pasti bisa belajar untuk saling menghargai dan rendah hati terhadap sesama. (Pdt. Henni Herlina)
DOA:
Kami ingin menjadi umat-Mu yang rendah hati dan saling menghargai dengan sesama. Amin.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.