Rasa Syukur Yang Sombong

Lukas 18:9-14

Belum ada komentar 39 Views

“Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain … dan bukan juga seperti pemungut cukai ini ….” (Luk. 18:11)

Kita mungkin pernah membandingkan diri dengan orang lain. Saat berjumpa dengan seseorang yang kita kenal, kita membandingkan diri dengannya. Mula-mula menilai dari penampilannya; menilai apa yang dikenakan dari ujung kepala sampai ujung kaki, lalu menilai karakternya, kelebihan dan kekurangannya. Namun, perbandingan yang dilakukan seringnya cenderung berat sebelah, merasa diri lebih baik daripada dia.

 

Penilaian yang membandingkan diri dengan orang lain juga dilakukan seorang Farisi yang sedang berdoa di bait Allah. Ketekunan dan kesalehannya memang patut diacungkan jempol. Tetapi, yang menjadi persoalan adalah kesombongannya yang terungkap dalam doanya. Doa yang seharusnya menjadi sarana komunikasi dengan Tuhan, justru membuatnya jatuh dalam dosa ketika ia membandingkan dirinya dengan pemungut cukai yang ada di sebelahnya. Orang Farisi itu menganggap dirinya lebih baik daripada pemungut cukai itu.

 

Rasa syukur yang sombong mungkin tanpa kita sadari juga sering kita ungkapkan dalam percakapan kita, “Saya bersyukur Tuhan memberikan berkat lebih, sehingga bisa membeli mobil dan dua rumah yang menjadi milik saya sendiri.” Kata-katanya penuh ungkapan syukur, tetapi ketika dinyatakan untuk memamerkan kekayaan membuat rasa syukur itu terasa hambar, sebab bukan Tuhan yang dimuliakan melainkan kepemilikannyalah yang ditinggikan. Ungkapkanlah syukur dengan tulus; syukur yang sejati. (Pdt. Henni Herlina)

 

DOA:

Tuhan, ajar kami untuk bersyukur dengan tulus hati. Amin.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Kesombongan Awal Kehancuran
    Yehezkiel 32: 1 - 10
    “… Engkau menyamakan dirimu dengan singa muda di antara bangsa-bangsa. Tetapi engkau seperti naga di lautan; sungai-sungaimu kaubuat bergejolak,...
  • Menghidupi Kejujuran
    Mazmur 64
    Hendaklah orang benar bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; dan hendaknya bermegah semua orang yang lurus hatinya. (Mazmur 64:11)...
  • Berempati Bukan Menghakimi
    Ayub 18: 1 - 21
    “Engkau yang mengoyak-ngoyak dirimu sendiri dalam kemarahan, apakah demi kepentinganmu bumi harus ditelantarkan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya?”...
  • Ceritakanlah Kemuliaan Allah
    Lukas 8: 26 - 39
    “Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segaia sesuatu yang telah dilakukan Allah kepadamu.” Orang itu pun pergi ke seluruh kota...
  • Tembok Pemisah
    Yesaya 59: 1 - 8
    “Akan tetapi, kejahatanmulah yang memisahkan kamu dari Allahmu, dan dosamulah yang membuat wajah-Nya tersembunyi dari kamu, sehingga Ia tidak...