Yesus dan Petrus

Ketika Yesus dan Petrus (dan kita) Saling Menghardik

Yes. 50:4-9; Mzm. 116:1-9; Yak. 3:1-12; Mark. 8:27-38

Belum ada komentar 101 Views

Percakapan dimulai dengan sangat indah. Yesus bertanya kepada para murid-Nya, “Kata orang, siapakah Aku ini?” Lantas para murid mengajukan banyak jawaban. Yesus lantas mendesak dengan pertanyaan yang lebih personal, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Dengan cepat Petrus memberikan jawaban yang mengesankan, “Engkau adalah Mesias!” Dan sampai hari ini sudah sangat banyak khotbah disampaikan dengan memakai jawaban Petrus yang dianggap sangat baik ini.

Padahal, ada masalah besar di dalam dan di balik jawaban Petrus ini. Tentu Yesus adalah Mesias, namun soalnya adalah apa yang dimaksud Petrus dengan sebutan itu? Kita patut curiga bahwa di balik sebutan “Mesias” yang diucapkan Petrus terdapat pemahaman yang bermasalah. Terbukti setelah Petrus mengucapkannya, “Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia” (ay. 30). Kata “melarang dengan keras” (epetimēsen) lebih berarti “menghardik.” Bukan hanya menghardik, Yesus juga mengajar mereka bahwa Mesias harus menderita. Mendengar itu, Petrus membalas hardikan Yesus dengan “menegor” Gurunya (epitiman). Kata “menegor” memakai kata yang sama yang berarti “menghardik.” Rupanya, Petrus menolak keras ajaran Yesus bahwa Mesias akan menderita. Tampaknya, bagi Petrus, sama seperti bagi mayoritas orang Yahudi, Mesias haruslah jaya, menang, dan berkuasa; bukan menderita dan mati. Akhirnya, Yesus pun kembali menghardik (“memarahi,” epetimēsen) Petrus, “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Kisah saling-hardik antara Yesus dan Petrus ini membuka ruang bagi kita untuk merefleksikan diri kita sendiri. Betapa kerap kita sebenarnya memiliki pemahaman yang berbeda dari apa yang dipahami Allah sendiri. Kita kerap “menghardik” Allah dan memaksakan pemahaman dan kehendak kita sendiri. Kita kerap menjadi Petrus-Petrus masa kini yang sok tahu namun gagah melawan Allah.

ja

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • DIA ADA saat kita merespon
    Lukas 3:1-6
    Semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan (Lukas 3:6) Akhir-akhir ini orang semakin suka melihat tayangan singkat di...
  • DIA ADA Saat Kita Menanti
    Lukas 21:25-36
    Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu (Luk 21:36a). Akhir-akhir...
  • Rayakan Yesus
    Yohanes 18:33-37
    Hari raya Kristus Raja adalah perayaan yang ditetapkan oleh gereja Katolik Roma pada tahun 1925 oleh Paus Pius XI....
  • Memberi dari Keterbatasan
    1 Raja-raja 17:8-16, Markus 12:28-34
    Memberi bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh setiap orang, apalagi memberi dalam keterbatasan atau kekurangan. Terkadang dalam kekurangan seorang...