Bagaimana mungkin kita bisa bersukacita ketika situasi di sekitar kita sungguh tidak menyenangkan? Apalagi ketika hidup kita sendiri sungguh tidak menyenangkan. Alih-alih bersukacita, rasanya adven ini justru harus kita jalani dalam duka dan pergumulan! Rasanya tema ‘bersukacita’ sungguh tidak masuk di akal ketika kita menanggung sakit yang berat, ketika kelesuan ekonomi berdampak dalam hidup kita, ketika kasus di DPR sungguh menyakiti hati kita!
Tetapi sungguh menarik ketika kita membaca ajakan untuk bersukacita dalam surat Filipi. Karena seruan sukacita ini justru disuarakan oleh Rasul Paulus, justru ketika ia sedang dipenjara (Fil. 1:7,14). Rasul Paulus mengajak kita bersukacita DALAM TUHAN! Artinya, fokus kita memang bukan apa yang kita alami namun Tuhan!
Ada banyak hal bisa terjadi dan kita alami dalam masa penantian. Hal-hal yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Tetapi ketika kita fokus kepada Tuhan, kebaikan-Nya, kasih-Nya, anugerah-Nya, maka kita akan dimampukan untuk tetap bisa bersukacita di tengah berbagai pergumulan hidup. Ketika beban hidup begitu berat sehingga hampir merampas fokus kita dari Tuhan, bawalah semua itu dalam doa. Biarkan Tuhan ikut menanggung dan mengambil alih beban hidup kita.
Mari menanti dengan tetap bersukacita dalam Tuhan! Mengeluh justru makin menambah beban, tetapi dengan bersukacita dalam Tuhan, semoga beban akan semakin ringan. Kiranya lilin warna merah jambu boleh menginspirasi kita dan merekahkan sukacita kita di masa penantian ini.
Tuhan memberkati!
RDj
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.