Pemahaman sukses sering kali diartikan menjadi lebih dari orang lain; lebih berkuasa, lebih kuat, lebih mendominasi dari orang lain. Sukses artinya mengalahkan orang lain dan jika perlu meniadakan orang lain. Menjadi sukses adalah sebuah perjuangan untuk menang dan itu berarti mengalahkan yang lain. Wajah sesama adalah wajah lawan, musuh. Dalam pemahaman sukses yang demikian maka tidak berlaku tindakan melayani. Melayani adalah pekerjaan hamba yang tidak bernilai. Melayani adalah kekalahan karena mendahulukan orang lain dan bukan diri sendiri.
Yesus mengajak kita melihat dengan cara yang berbeda. Menjadi besar (menjadi sukses) justru ditunjukkan kesediaannya untuk membangun kehidupan menjadi lebih baik, dengan demikian ia bersedia mengorbankan egonya untuk kepentingan lebih besar, bersedia merendahkan dirinya untuk mendahulukan dan menghargai orang lain. Sesuatu yang dianggap kekalahan oleh konsep dunia menjadi kemenangan dalam Kristus. Nilai diri seseorang tidak lagi ditentukan oleh kekuasaan, materi dan jabatan tetapi dilihat dari kehadirannya dalam hidup bersama. Bagaimana ia menyatu dalam persekutuan untuk saling menopang dan memperjuangkan kehidupan lebih baik. Bagaimana ia memerlakukan sesama dalam persahabatan dan kehangatan kasih. Tujuan hidupnya lebih dari sekedar kepentingannya.
Dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.