Alkitab adalah Firman Allah yang bercerita tentang kasih Allah kepada manusia, bagaimana kita menerima kasih Allah dan mengungkapkan kasih itu dalam hidup kita?
Sebuah puisi Yahudi mengungkapkan kasih setia Allah:
“Andaikan laut tintanya dan langit jadi kertasnya
Andaikan ranting kalamnya dan insanpun pujangganya
Tak akan genap mengungkapkan hal kasih mulia
Dan langitpun takkan lengkap memuat kasih-Nya”.
Puisi ini pernah ditemukan pada dinding kamar seorang pasien rumah sakit jiwa. Kemudian Frederich M Lehman, pada tahun 1917 mengubahnya menjadi sebuah lagu, The Love of God. NKB 17 : Agunglah kasih Allahku.
Kasih Allah kepada Daud tiada bersyarat. Saat Daud seorang peternak kambing domba Allah memanggil dan menjadikan Daud seorang Raja (2 Samuel 7:8). Allah telah membuat nama Daud termasyur diantara raja-raja Israel. Bahkan Umat Israel yang dipimpinnya, dibebaskan Allah dari penindasan.
Daud dalam mengungkapkan kasih Allah, berencana membuat Bait Allah tempat tabut perjanjian. Tabut Perjanjian adalah lambang kehadiran Allah ditengah-tengah umat. Allah berfirman, bahwa bukanlah Daud yang akan membangun bait Allah melainkan Salomo anaknya. Bukan maksud Allah menolak niat hati Daud, melainkan Allah hendak membuktikan Kasih setiaNya yang tak berkesudahan dalam kehidupan Daud dan keluarganya. Pendek kata, Allah juga melibatkan Salomo anak Daud, dalam menerima kasih-Nya. Sungguh luar biasa kasih setia Allah.
Lewat respon Allah, Daud belajar mengasihi Allah tanpa syarat. Bukan dalam keberhasilan dan kemenangan, bukan dalam kemewahan dan kemasyuran, sorak-sorai sukacita akan kasih Allah dinyatakan. Tetapi juga dalam kelemahan, kekurangan dan kegagalan, sorak sukacita tetap membahana dari mulut orang percaya yang telah merasakan kasih Allah tanpa syarat.
Apakah kita juga telah mengungkapkan kasih Allah yang telah kita terima dalam hidup kita ?
LS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.