Dalam situasi aman, nyaman dan menyenangkan tentu mudah untuk berlaku setia. Tetapi ketika hidup terasa rumit dan sulit, tidak banyak orang tetap setia pada imannya, bertahan mengikut Kristus dan mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Desakan hidup demi kepentingan uang, jabatan & kekuasaan, ataupun karena ancaman, siksaan & penganiayaan bisa saja merubah hati seseorang untuk meninggalkan imannya.
Tetapi di pertenghan abad 19, penyair lagu “Mengikut Yesus Keputusanku” memiliki pengalaman berbeda. Suatu ketika, laki-laki yang berada di Assam, sebuah desa di timur laut India bersama keluarganya memutuskan untuk mengikut Tuhan. Reaksi keras pun muncul mengiringinya. Kepala suku Assam memaksanya meninggalkan imannya, namun ia berkata : “I have decided to follow Jesus”. Anggota keluarganya dibunuh, namun ia bertahan dan mengatakan “Though no one joins me, still I will follow. The cross before me, the world behind me”. Ia tetap setia mengikut Kristus meski ia kehilangan keluarganya dan nyawanya sendiri..
Setelah peristiwa mengerikan ini terjadi, justru banyak orang kagum akan iman percaya & kesetiaan laki-laki tersebut. Melalui proses waktu, para penduduk dan sang kepala desa tergerak untuk mempelajari iman Kristen dan akhirnya bertobat mengikut Kristus. Kisah ini diabadikan oleh William Jensen Reynold dalam lagu yang kita kenal dengan lirik “Mengikut Yesus keputusanku.. Ku tak ingkar.. Ku tak ingkar..”
Di sekitar kita ada begitu banyak tantangan untuk mengikut Kristus. Perlakuan diskriminatif, sikap pengucilan, pembatasan karier, kekerasan dapat mengancam kehidupan umat percaya. Meski demikian masih banyak saudara-saudara kita yang tidak memperoleh hak untuk beribadah dengan baik, tetap mau mengakui Kristus dalam kehidupannya. Mereka tidak ingkar. Mereka tetap setia mengikut & mengakui Kristus dalam hidup mereka. Bagaimana dengan diri kita? Beranikah kita tetap setia & mengakui Kristus dalam setiap tantangan hidup kita?
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
(Mark 8:34)
GPP
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.