Peduli dan adil adalah karakter yang melekat pada Kristus Sang Raja, yang merupakan inkarnasi Allah sebagai manusia. Dalam Yehezkiel 34:16, Sang Gembala Agung mencari yang hilang, membalut yang luka dan melindungi yang kuat dan gemuk. Tetapi ketika domba yang gemuk mulai menjajah domba yang kurus (Yeh. 34:20-21), maka Allah tampil menjadi hakim antara domba yang gemuk dan yang kurus.
Begitu juga dalam Matius, ketika Kristus Sang Raja datang kembali, maka Ia menjadi hakim yang adil antara ‘kambing’ dengan ‘domba’. Pusat perhatian Sang Raja terfokus pada kepedulian yang sudah dilakukan umat-Nya pada sesama. Sebab itulah kepedulian mereka juga kepada-Nya.
Ketika sebagai umat kita ingin meneladan pada Kristus Sang Raja, maka ‘kepedulian’ pada sesama yang lemah, serta ‘keadilan’ (pembelaan) pada yang lemah harus menjadi fokus perhatian kita. Bukan sekadar ‘membuka pintu’ untuk yang lemah, tetapi memperjuangkan keadilan bagi yang lemah.
Tentu ada banyak aplikasi perjuangan dan pembelaan tersebut melalui hidup dan pelayanan kita. Mari kita bersama memikirkannya dan melakukannya.
rdj
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.