Pengharapan adalah sesuatu yang penting dalam hidup ini. Begitu seorang pasien kehilangan pengharapan, maka dengan cepat kondisinya merosot dan kematian segera menjemputnya. Masalahnya, bagi sebagian orang, dunia ini nampaknya menuju pada kematian. Masih adakah pengharapan?
Di sinilah pentingnya kita menghayati masa raya pra-paskah. Paulus mengajak kita untuk fokus pada kasih karunia Allah yang mewujud dalam pengorbanan Kristus. Itu terjadi ketika kita masih berdosa (Roma 5:8). Melaluinya kita diperdamaikan dengan Allah dan menjadi anak-anakNya.
Nah, kalau ketika kita masih berdosa saja Allah sudah menyatakan kasih karuniaNya, apalagi ketika kita sudah menjadi anak-anakNya. Mungkinkah Allah menarik kasih karuniaNya? Tidak bukan?
Karena itu jangan pernah berhenti untuk berharap, sebab pengharapan kita tidak mengecewakan. Yang sering mengecewakan itu karena kita meletakkan pengharapan kita pada keinginan kita, padahal rencana Allah bisa berbeda dengan keinginan kita.
Fokuslah pada fakta bahwa kita ini anak-anakNya. Bersandarlah pada kasih karuniaNya. Boleh tetap membawa keinginan kita tetapi letakkan semua di bawah kasih karuniaNya. Kalau keinginan kita tidak terjadi, pasti ada kasih karunia Allah yang lain, yang Ia akan nyatakan kepada kita.
Hiduplah dalam cintaNya dan jangan pernah berhenti berharap! Tuhan memberkati saudara semua!
R
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.