Kasih itu tidak Berpura-pura

Yeremia 15:15-21; Mazmur 26:1-8; Roma. 12:9-21; Matius 16:21-28

1 Komentar 1583 Views

Kalimat ‘Hendaklah kasih itu jangan pura-pura’ (Roma 12:9). Dalam International Standard Version ditulis demikian: “Your love must be without hypocrisy.” Istilah Hypocrisy berasal dari Hypocrites, aktor yang memakai topeng dalam drama Yunani. Tindakan hipokrit sama seperti seseorang yang memakai topeng, tidak berani menampakkan yang sebenarnya (munafik). Mungkinkah kasih itu munafik ? Menampakkan kasih ke luar padahal dia tidak memilikinya di dalam?

Surat Roma menuliskan bertubi-tubi tindakan praktis sebagai wujud kasih: memberi hormat, bertekun dalam doa, memberi tumpangan, memberkati orang yang menganiaya, dst. Sayangnya, semua yang dikatakan di sana, tidak ada satu pun yang mudah dilakukan. Bayangkan, betapa sulit memberkati orang yang menganiaya kita, betapa beratnya menyerahkan hak pembalasan kepada Allah begitu saja dan malah diminta memberi makan musuh kita.

Pernyataan ‘Allah adalah Kasih’ (I Yohanes 4:8b) meneguhkan bahwa tindakan mengasihi tidak mudah diaktualkan, jika seseorang tidak memiliki kasih di dalam dirinya. Oleh karena itu, segala tindakan baik, tidak bisa tidak, haruslah didasari hadirnya kasih di dalam diri kita. Mengasihi mestinya tidak mungkin hipokrit, sebab siapa yang melaksanakan tindakan baik tanpa kasih, ia tidak akan tahan melakukannya terus menerus dalam kepura-puraan. Siapa yang mampu dengan mudahnya berlama-lama bersikap ramah kepada orang yang dibenci? Oleh sebab itu, kita tidak pertama-tama dituntut melakukan tindakan-tindakan baik begitu saja, tapi diajak terlebih dulu untuk mampu merasakan dan memiliki kasih Allah dalam diri kita.

Dimana ada Kasih, di situ ada Allah, oleh sebab itu bukalah diri untuk mencerap Kasih yang berlimpah ruah di sekitar kita, sehingga kita juga dapat menghasihi dengan sungguh-sungguh.
(tt)

1 Comment

  1. Waris Hari Satriya

    Puji Tuhan, Kasih adalah teladan dalam hal kebaikan.Gbu.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Engkaulah Gembala yang Baik
    Yohanes 10:11-18
    Saya menyarankan Anda membaca secara berurutan Yohanes 10 dan 15. Maka, jika Anda jeli, Anda akan mendapati sebuah kesamaan...
  • Yesus yang Lapar
    Lukas 24:36b-48
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...
  • KUTEMUKAN TUHAN
    Lukas 24:13-29
    MENEMUKAN TUHAN BUKAN BERARTI TUHAN BERSEMBUNYI ATAU PERGI DARI KITA. Istilah kutemukan Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mau bersama...
  • Raja yang menunggang keledai
    Yohanes 12:12-16
    MENERIAKKAN HOSANA ATAU KECEWA PADA DIA? Kerinduan orang Yahudi adalah melepaskan diri dari penjajahan Pemerintah Romawi. Mereka punya harapan...