warta majelis 3 oktober 2010

Belum ada komentar 29 Views
Agenda Rapat Majelis
Minggu, 24 Oktober 2010 : Rapat BPMJ
Minggu, 31 Oktober 2010 : PMJ (Renungan oleh Pdt. Tumpal Tobing)
Minggu, 21 November 2010 : Rapat BPMJ
Minggu, 28 November 2010 : PMJ dan Censura Morum (Pdt. Riani Josaphine)
Anggota jemaat yang hendak menghadiri Persidangan Majelis Jemaat (PMJ) dapat menghubungi kantor gereja
Persekutuan Wilayah

Wilayah Pondok Indah TCC Cinere/Lebak Bulus Bintaro
Hari/Tanggal Kamis, 21 Oktober 2010 Pukul 19.30 wib
Dpo Pdt. Purboyo S Pdt. Tumpal Tobing Pdt. Joas Adiprasetya Pdt. Rudianto DJ
Penatua Pendamping Pnt. Hari A. S.
Pnt. Teguh B.
Pnt. Fabian P.
Pnt. Jannes H
Pnt. Paul T.
Pnt. Tukiyo Anwarudji
Pnt. Priska Hutabarat
Pnt. Martha D.
Pnt. Sutedjo
Pnt. Yanti S.
Alamat Menyusul
Susunan Panitia Bulan Keluarga GKI Pondok Indah 2010

Pendeta Pendamping Pdt. Joas Adi Prasetya
Penatua Pendamping Pnt. Aldo Tobing
Pnt. Lanny Santoso
Pnt. Marrie Iskandar
Ketua Panitia Sanny Iskandar
Wakil Ketua Denny Christyanto
Sekretaris Natalia Pandiangan
Bendahara Glenda Tobing
Sie Acara Ria Sudibyo (koordinator)
Jojor Hasugian
Parlin Nainggolan
Rya Sampurno
Erna Fernadi
Mamay Simorangkir
Josephine Tambunan
Johanna Hutagalung
Sie Dekorasi/Perlengkapan Wati Capung (koordinator)
Johannes Ongko
Diptohapsoro
Poedji Wibowo
Sie Konsumsi Fiona Swasti (koordinator)
Yohana Andrini
Ruth Sigit
Cheril Paruntu
Sie Publikasi David Hutagalung (koordinator)
Aldy Istamar
Surya Sihombing
Amanda Cynthia
Jery Henuhili
Sie Dokumentasi Aswin Tjahjadi (koordinator)
Raymond Sigit
Andreas Sunaryo
Sakramen Perjamuan Kudus
Pada hari Minggu, 3 Oktober 2010 di GKI Pondok Indah pukul 06.30, 09.00, 17.00 dan di Pos Telaga Kahuripan pukul 07.00 serta Pos Desa Kemang pukul 09.30 kita akan merayakan Perjamuan Kudus. Untuk menyambut dan ikut serta dalam perayaan itu, marilah kita mempersiapkan diri secara bersama-sama.

  1. Pada perjamuan malam terakhir, Kristus menghendaki kita merayakan Perjamuan Kudus untuk mengenang-Nya. Mengenang Kristus berarti mengalami kehadiran-Nya seperti murid-murid-Nya dahulu mengalami kehadiran-Nya bersama mereka. Mengenang Kristus juga berarti menyadari secara pribadi seluruh kehidupan Kristus yang diberikan-Nya bagi keselamatan dunia, sejak Ia lahir, melayani, menderita sengsara, mati, dibangkitkan, dan dimuliakan di surga.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah Saudara benar-benar rindu untuk berjumpa secara pribadi dengan Kristus, untuk mengalami kasih, kuasa dan kebenaran-Nya yang membarui hidup Saudara?
    • Apakah Saudara menghayati bahwa seluruh kehidupan dan karya Kristus, yaitu kelahiran-Nya, pelayanan-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke surga, sampai dengan kedatangan-Nya kembali, terkait erat dengan kehidupan Saudara?
  2. Pada perjamuan malam terakhir, ketika Kristus memecah roti dan mengangkat cawan, Ia membagikan tubuh dan darah-Nya sendiri kepada murid-murid-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan Kristus sehingga Ia menjadi kepala dan kita tubuh-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan semua orang yang menerima-Nya juga menjadi satu tubuh dan satu roh.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah Saudara menghayati bahwa Kristus adalah kepala seluruh kehidupan Saudara, dalam hidup berjemaat dan bermasyarakat, dalam keluarga dan pekerjaan Saudara?
    • Apakah Saudara menghayati bahwa Saudara adalah anggota tubuh Kristus, yang saling mengasihi seorang terhadap yang lain?
  3. Ketika kita bersatu dengan Kristus, Roti Hidup yang dipecah-pecahkan bagi dunia ini, kitapun dipersatukan dalam kematian dan kebangkitan Kritus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk mengosongkan dan menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk memberi hidup kita demi keselamatan dunia.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah dalam persekutuan dengan Kristus, Saudara mau berkurban dan menjadi berkat bagi sesama Saudara?
    • Apakah Saudara menyadari bahwa sebagai anggota tubuh Kristus ditengah dunia, Saudara menjadi mata dan telinga bagi Kristus yang melihat dan mendengarkan, serta peduli terhadap kebutuhan dan masalah sesama Saudara?
    • Sudahkah Saudara menjadi mulut bagi Kristus yang menyuarakan kebenaran dan keadilan dalam lingkungan Saudara? Sudahkah Saudara menjadi tangan bagi Kristus yang berkarya memperjuangkan damai sejahtera di muka bumi?

Kiranya Roh Kudus menolong kita semua dalam mempersiapkan diri untuk merayakan Perjamuan Kudus tersebut.

* Tamu dari Gereja lain mohon mengisi formulir warna hijau, untuk dikirim ke gereja asal.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Warta Majelis