warta mabid ibadah 23 desember 2012

Belum ada komentar 1 View
Persembahan Bunga Mimbar

Minggu, 23 Desember 2012 Kel. P. S
Minggu, 24 Desember 2012 Panitia Natal
Minggu, 25 Desember 2012
Minggu, 30 Desember 2012 Kel. I. A
Senin, 31 Desember 2012
Selasa, 1 Januari 2013 Mabid Ibadah
Selasa, 6 Januari 2013 Mabid Ibadah

“Natal : Ketaatan yang Mengubah”

Jadwal Kebaktian Natal dan Tahun Baru di GKI Pondok Indah

Senin, 24 Desember 2012 Kebaktian Malam Natal
Pukul 17:00 dan 20:00 WIB
Selasa, 25 Desember 2012 Kebaktian Natal
Pukul 09:00 WIB
Senin, 31 Desember 2012 Kebaktian Tutup Tahun dan Perjamuan Kudus
Pukul 17:00 dan 20:00 WIB
Selasa, 1 Januari 2013 Kebaktian Tahun Baru
Pukul 09:00 WIB
Tema bulan Desember
Senin (Akhir Tahun)
31 Desember 2012
“Kristus Adalah Alfa & Omega. Jangan Takut!”
Wahyu 1:4-20
Selasa (Tahun Baru)
1 Januari 2013
“Kasih Yang Mula-mula di Tengah Hidup Bersama”
Wahyu 2:1-7
Minggu (Epifani)
6 Januari 2013
“Hidup Melampaui Penderitaan”
Wahyu 2:8-11
Jadwal Lektor 2012

Tanggal/Pukul 06.30 WIB 09.00 WIB 17.00 WIB
31 Desember 2012 Ibu Anna Frida (pukul 17:00 WIB)
Ibu Lia Pandiangan (pukul 20:00 WIB)
1 Januari 2013 Bpk. Arman Sulaiman (pukul 09:00 WIB)
Foto Baptis Anak
Diinformasikan kepada Jemaat yang membaptiskan putra/putrinya pada tanggal 21 Oktober 2012, sudah dapat memesan foto baptis di kantor gereja.
Demikian disampaikan, terima kasih.
Libur Katekisasi Umum
Diinformasikan kepada peserta katekisasi bahwa katekisasi akan diliburkan pada tanggal : 18, 25 Desember 2012 dan 1 Januari 2013.
Katekisasi akan dimulai kembali pada tanggal 8 Januari 2013.
Demikian untuk diketahui.
Sakramen Perjamuan Kudus
Pada hari Senin, 31 Desember 2012 di GKI Pondok Indah pukul 06.30 09.00 dan 17.00 dan di Pos Telaga Kahuripan pukul 07.00 serta di Pos Desa Kemang pukul 09.30 kita akan merayakan Perjamuan Kudus. Untuk menyambut dan ikut serta dalam perayaan itu, marilah kita mempersiapkan diri secara bersama-sama.

  1. Pada perjamuan malam terakhir, Kristus menghendaki kita merayakan Perjamuan Kudus untuk mengenang-Nya. Mengenang Kristus berarti mengalami kehadiran-Nya seperti murid-murid-Nya dahulu mengalami kehadiran-Nya bersama mereka. Mengenang Kristus juga berarti menyadari secara pribadi seluruh kehidupan Kristus yang diberikan-Nya bagi keselamatan dunia, sejak Ia lahir, melayani, menderita sengsara, mati, dibangkitkan, dan dimuliakan di surga.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah Saudara benar-benar rindu untuk berjumpa secara pribadi dengan Kristus, untuk mengalami kasih, kuasa dan kebenaran-Nya yang membarui hidup Saudara?
    • Apakah Saudara menghayati bahwa seluruh kehidupan dan karya Kristus, yaitu kelahiran-Nya, pelayanan-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke surga, sampai dengan kedatangan-Nya kembali, terkait erat dengan kehidupan Saudara?
  2. Pada perjamuan malam terakhir, ketika Kristus memecah roti dan mengangkat cawan, Ia membagikan tubuh dan darah-Nya sendiri kepada murid-murid-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan Kristus sehingga Ia menjadi kepala dan kita tubuh-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan semua orang yang menerima-Nya juga menjadi satu tubuh dan satu roh.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah Saudara menghayati bahwa Kristus adalah kepala seluruh kehidupan Saudara, dalam hidup berjemaat dan bermasyarakat, dalam keluarga dan pekerjaan Saudara?
    • Apakah Saudara menghayati bahwa Saudara adalah anggota tubuh Kristus, yang saling mengasihi seorang terhadap yang lain?
  3. Ketika kita bersatu dengan Kristus, Roti Hidup yang dipecah-pecahkan bagi dunia ini, kitapun dipersatukan dalam kematian dan kebangkitan Kritus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk mengosongkan dan menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk memberi hidup kita demi keselamatan dunia.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah dalam persekutuan dengan Kristus, Saudara mau berkurban dan menjadi berkat bagi sesama Saudara?
    • Apakah Saudara menyadari bahwa sebagai anggota tubuh Kristus ditengah dunia, Saudara menjadi mata dan telinga bagi Kristus yang melihat dan mendengarkan, serta peduli terhadap kebutuhan dan masalah sesama Saudara?
    • Sudahkah Saudara menjadi mulut bagi Kristus yang menyuarakan kebenaran dan keadilan dalam lingkungan Saudara? Sudahkah Saudara menjadi tangan bagi Kristus yang berkarya memperjuangkan damai sejahtera di muka bumi?

Kiranya Roh Kudus menolong kita semua dalam mempersiapkan diri untuk merayakan Perjamuan Kudus tersebut.

* Tamu dari Gereja lain mohon mengisi formulir warna hijau, untuk dikirim ke gereja asal.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Warta Majelis Bidang Ibadah