Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” (Mat. 12:38)
Seorang pelukis bisa jadi tidak akan kesulitan ketika diminta untuk melukis objek-objek tertentu. Seorang fotografer profesional mungkin saja dapat dengan mudah membuat foto-foto istimewa dengan kameranya. Seorang guru memiliki banyak cara untuk menolong anak-anak didiknya agar mengerti pelajaran yang ia berikan. Ini menunjukkan bahwa orang yang menyandang nama atau predikat tertentu memiliki kemampuan, kecakapan dan prestasi yang berkaitan dengan namanya itu.
Bagaimana dengan Tuhan Yesus? Jika Ia Mesias, tanda apa yang harus Ia miliki agar orang percaya bahwa Ia adalah Mesias? Tanda itulah yang ingin dilihat oleh para pemimpin Yahudi. Mereka ingin melihat hal spektakuler yang dikerjakan oleh Mesias. Sesungguhnya, ada banyak hal yang Tuhan Yesus kerjakan, namun bagi para pemimpin Yahudi, semua itu tidak cukup. Sebab, pemimpin Yahudi ada yang khotbahnya berkharisma seperti Yesus; tabib-tabib Yahudi pun ada yang mempunyai karunia menyembuhkan seperti yang Tuhan Yesus miliki. Mereka mengharapkan tanda yang khusus; istimewa. Apa tanggapan Yesus? “Mereka tidak akan melihat tanda lain, selain tanda Yunus.”
Pada masa kini, ada saja orang yang menginginkan bukti bahwa Allah ada dan berkuasa. Tetapi, bacaan hari ini mengingatkan kita agar memercayai Tuhan bukan karena Ia mengabulkan permintaan kita atau ketika hal-hal yang terjadi sesuai dengan harapan kita. Allah tetaplah Allah, Ia Mahakuasa dan mengasihi meskipun yang Dia berikan berbeda dengan keinginan kita. [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
REFLEKSI:
Tugu dan prasasti adalah tanda kebesaran manusia, tetapi salib Kristus adalah tanda kasih Allah bagi seluruh ciptaan-Nya.
Ayat Pendukung: Mzm. 105:1-11, 45b; Kej. 29:31—30:24; Mat. 12:38-42
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.