Dalam hal beriman kepada Tuhan mana yang lebih mudah bagi kita, percaya tanpa melihat bukti atau melihat bukti dulu baru percaya. Lazimnya, orang melihat bukti baru percaya. Pola beriman Abraham berbeda dari kebanyakan orang. Dari Awal mengikuti panggilan Tuhan, Abraham selalu percaya pada janji Tuhan (kejadian 12). Percaya janji memperoleh seorang anak, meskipun usia membatasi, dan taat melakukan perintah Tuhan dalam kondisi yang sulit, mempersembahkan Ishak anak semata wayang sebagai korban.
Abraham membuktikan iman yang hidup, melampaui kemustahilan. 25 tahun sabar menunggu kehadiran Ishak, kemudian memberikan anak sebagai korban atas perintah Tuhan. Ketaatan Abraham kepada Tuhan membuat Tuhan menyediakan yang Abraham perlukan, hewan korban menggantikan Ishak anak yang dikasihinya.
Apa yang kita perlukan, Allah sudah sediakan. Pengorbanan Yesus di salib menggantikan kita yang berdosa. Karya Allah memberi kita selamat. Tiada korban yang lebih besar dapat menebus kita. Sekarang bagaimana ketaatan beriman kita kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur?
Roma 12:1 mengatakan : “…Supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati.”
1 Comment
Dhora
Juni 30, 2014 - 9:51 pmDitengah era komunikasi yang canggih, kita sebagai anak Tuhan kiranya mempunyai hati yg bijak dlm menggunakan segala macam kecanggihan teknologi… Menjadikan semua itu sarana dlm upaya mengenal Tuhan.