TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dengan setia. (Mzm. 145:18)
“Kita tidak dapat mencegah seekor burung terbang di atas kepala kita, tetapi kita dapat mencegah seekor burung itu bersarang di atas kepala kita”. Kalimat bijak ini hendak menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dalam hidupnya tidak mempunyai masalah atau pergumulan. Namun, kita dapat memilih apakah hidup kita akan dikuasai oleh masalah atau kita yang mengatasi masalah. Ketika masalah atau pergumulan itu datang, siapakah yang menjadi sumber kekuatan kita?
Mazmur 145 ini ditulis berdasarkan pengalaman Daud yang merasakan pertolongan Tuhan dalam setiap permasalahan yang ia hadapi. Tuhan dirasakan begitu dekat. Bagi Daud, Tuhan itu Allah yang peduli. Tuhan bukan penonton yang hanya berdiri di pinggir lapangan sambil menyaksikan umat-Nya bergumul dengan segala kesulitan yang sedang dihadapinya. Dia hadir dalam berbagai pergumulan yang dihadapi dan memampukan Daud untuk mengatasinya. Tuhan menopang ketika ia jatuh agar dapat segera bangkit. Tuhan selalu mendengarkan seruan doa permohonan umat-Nya. Tuhan bersamanya setiap saat.
Bagaimana dengan kita? Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk kita. Tuhan tidak pernah tinggal jauh dari kita dan selalu hadir dalam kehidupan kita. Ketika pergumulan datang dan menguras emosi kita, cara menghadapinya adalah dengan berseru meminta pertolongan kepada Tuhan dalam doa. Ia akan memampukan kita menghadapi dan mengatasi pergumulan kita. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Tuhan itu dekat bagi setiap orang yang percaya dan berseru kepada-Nya.
Ayat Pendukung: 2 Raj. 4:38-41; Mzm. 145:10-18; Yoh. 4:31-38
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.