Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. (Mzm. 27:4)
Pernahkah Anda berada di sebuah tempat yang sangat nyaman sehingga membuat Anda tidak ingin meninggalkannya? Bukan hanya karena tempat itu memberikan keteduhan dan rasa aman, tetapi juga karena kita merasakan penerimaan orang-orang yang ada di sana.
Mazmur adalah nyanyian yang mengungkapkan pengalaman iman si pemazmur. Setiap kata-kata yang diungkapkan bukanlah sekadar hasil rekaan atau imajinasi, tetapi benar-benar merupakan ungkapan perasaan, pikiran dan keyakinan si pemazmur, yang lahir dari pengalaman nyata. Begitu pula Mazmur 27 yang dikenal sebagai mazmur Daud ini. Daud pernah menjadi pelarian. Ia berada di tengah-tengah pelarian tanpa tempat tinggal. Ia dikejar-kejar oleh musuh yang ingin membunuhnya sehingga ia terpaksa berpura-pura gila, demi keselamatan nyawanya. Dalam keadaan terancam, mendapatkan tempat perteduhan yang aman adalah anugerah tak terkira bagi Daud. Ia berkata, “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN … diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN … Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya. Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya …” (Mzm. 27:4-5).
Jika kita merasakan dan mengalami situasi seperti Daud, janganlah ragu untuk memercayai Tuhan. Di dalam Dia, kita memperoleh perlindungan sekaligus kasih dan penerimaan tanpa syarat. [Pdt. Lindawati Mismanto]
REFLEKSI:
Allah menyediakan tempat perteduhan bagi kita di dalam ruang hati-Nya.
Ayat Pendukung: Mzm. 27; Kej. 14:17-24; Flp. 3:17-20
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.