“Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk … tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku akan melihat apa yang akan Kulakukan kepadamu.” (Kel. 33:5)
Adolf Merckle pernah dinobatkan sebagai orang terkaya ke-94 di dunia oleh majalah Forbes. Dia adalah milyuner Jerman. Pada awal Mei 2009, Merckle ditemukan tewas tertabrak kereta api. Banyak orang terkejut. Ternyata, Merckle tewas bunuh diri karena ia mengalami masalah finansial yang besar di perusahaannya. Inilah pernyataan keluarga Merckle kepada Reuters, “Situasi yang sangat menyedihkan dari perusahaannya akibat krisis finansial, ketidakpastian dalam beberapa pekan terakhir, dan ketidakmampuannya untuk bereaksi, telah mematahkan kesabaran dan dia memilih mengakhiri hidupnya.” Sungguh tragis keputusan akhir yang dipilih Adolf Merckle ketika ia kehilangan hartanya.
Pikiran yang melekat kepada harta kekayaan ternyata merupakan hal berbahaya dalam hidup manusia. Pikiran melekat kepada harta mampu mendorong manusia untuk menghancurkan sesamanya dan juga dirinya. Itulah yang coba TUHAN ingatkan kepada umat Israel ketika mereka berjalan keluar dari Mesir. TUHAN meminta umat Israel untuk menanggalkan perhiasan mereka agar keselamatan terjadi pada mereka. Mereka diminta untuk taat kepada Allah dan tidak melekat kepada harta kekayaan. Harta kekayaan memang dibutuhkan dalam hidup kita.
Harta kekayaan, seperti uang dan perhiasan, merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Tidak lebih tidak kurang, harta itu sarana, bukan tujuan hidup! Tujuan hidup kita adalah TUHAN yang kekal. Oleh karena itu, arahkanlah selalu pikiran kita kepada TUHAN. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
DOA:
Aku ingin selalu mengarahkan hatiku hanya kepada-Mu, ya TUHAN, sebab Engkaulah sumber kebahagiaanku. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 97; Kel. 33:1-6; Flp. 3:13-4:1
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.