Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya … segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp. 2:9-11)
Lidah adalah indra untuk mencicipi aneka rasa, juga untuk bicara. Lidah yang kelu karena sakit yang diderita, mengakibatkan orang sulit bicara, atau bicaranya menjadi sulit dimengerti. Jadi, lidah sangat erat hubungannya dengan bicara. Dalam bahasa Yunani lidah juga berarti “bahasa.” Ungkapan Paulus dapat diterjemahkan menjadi, “Supaya semua bahasa mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.” Yesus bukan hanya datang untuk orang Yahudi saja. Turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta jelas menyatakan bahwa umat Kristus akan terdiri dari berbagai bangsa dan aneka bahasa.
Dalam perikop ini, Paulus menjelaskan bahwa Yesus yang sehakikat dengan Allah telah turun menjadi manusia. Bahkan turun ke tempat yang paling rendah, yaitu mati disalibkan. Tetapi sesudah itu, Allah meninggikan Dia melalui kebangkitan, dan menempatkan-Nya di tempat yang sangat tinggi. Lalu, memberi-Nya nama di atas segala nama, supaya semua lutut bertekuk di hadapan-Nya, dan semua bahasa mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan.
Menurut Rasul Paulus, kematian Yesus tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan-Nya. Kematian-Nya adalah untuk menghapus semua dosa manusia. Lalu, Allah meninggikan Yesus di tempat yang paling tinggi. Semua bangsa dan bahasa di dunia, pada akhirnya akan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. [Pdt. (Em.) Ferdinand Suleeman]
REFLEKSI:
Umat Kristus wajib memberitakan Injil agar sebanyak mungkin orang mengenal Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Ayat Pendukung: Mzm. 118:1-2, 19-29; Ul. 16:1-8; Flp. 2:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.