… tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Mzm. 1:2)
“Apa yang menjadi sumber kekuatan bagi bapak sekeluarga untuk bertahan di tengah banyaknya pergumulan hidup?” tanya saya pada seorang anggota gereja. Bukan sekadar pertanyaan basa-basi. Sebab, keluarga itu mengalami musibah beruntun: pabrik mereka kebakaran dan kehilangan seorang anak dalam sebuah kecelakaan. “Secara manusiawi, kami tidak mungkin kuat, Pak Wepe. Anugerah Tuhan yang menopang kami melalui firman-Nya.”
Pemazmur menggambarkan kehidupan umat Tuhan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Akar-akar pohon itu terus mendapatkan asupan yang ia butuhkan untuk pertumbuhannya. Bukan hanya terjaga pertumbuhannya, tetapi juga terjamin hidupnya sekalipun di musim kering. Tidak layu daunnya dan menghasilkan buahnya pada musimnya. Demikianlah hidup umat yang kesukaannya adalah Taurat TUHAN dan merenungkannya siang dan malam.
Dalam kehidupan kita, ada banyak hal yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Hal yang baik tentu kita syukuri, tetapi bagaimana dengan hal yang buruk? Apa yang dapat membuat kita bertahan di tengah pergumulan? Apakah firman Tuhan yang kita baca dan renungkan setiap hari? Mungkin saat kita membaca renungan ini, kita tidak merasa ada yang spesial. Namun, akan ada saatnya Roh Kudus mengingatkan firman Tuhan sehingga kita memperoleh kekuatan untuk bertahan dalam pergumulan. [Pdt. Wahyu Pramudya]
DOA:
Tuhan, ajarlah kami untuk setia membaca dan merenungkan firman-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 1; Yer. 13:12-19; Kis. 13:26-34
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.