Sindrom Anak Sulung

Lukas 15:1-3, 11b-32

Belum ada komentar 63 Views

“Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.” (Luk. 15:31)

Di dunia ini ada saja orang yang senang melihat kemalangan orang lain. Sebaliknya, menjadi gusar ketika orang lain tampak berhasil dan bahagia. Kabar negatif pun lebih cepat tersebar daripada berita positif. Anehnya, hidup orang-orang yang menyukai berita buruk tampak baik, tidak berkekurangan. Patutkah mereka iri hati terhadap keberuntungan orang lain? Sulit untuk dipahami. Mungkin inilah yang disebut “sindrom anak sulung”.

Kisah anak sulung dalam perumpamaan yang disampaikan Yesus menggambarkan kondisi di atas. Si anak sulung merasa gusar ketika ayahnya menggelar pesta karena bersukacita menyambut anak bungsu kembali. Mengapa si sulung merasa gusar? Bukankah mereka bersaudara? Jawaban ayahnya jelas, “Segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.” Namun, tampaknya, si sulung tidak mampu menghayati dirinya sebagai anak yang dikasihi sang bapa. Bisa jadi ia melihat hidupnya, lengkap dengan tugas dan tanggung jawab, sebagai beban yang berat. Ia tidak mampu melihat hidupnya sebagai kepercayaan dan menyambutnya dengan sukacita.

Tak dapat dimungkiri bahwa orang Kristen dapat mengidap “sindrom anak sulung”. Untuk mencegah dan mengatasinya, kita perlu senantiasa menghayati diri kita sebagai anak yang dikasihi Bapa. Penghayatan demikian akan menolong dan memampukan kita untuk memandang sesama sebagai saudara yang patut dikasihi pula. [Pdt. Lindawati Mismanto]

REFLEKSI:
Menghayati hidup sebagai yang dikasihi Allah akan membuat kita dapat melihat sesama sebagai saudara.

Ayat Pendukung: Yos. 5:9-12; Mzm. 32; 2Kor. 5:16-21; Luk. 15:1-3, 11b-32
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Ia Tahu Jalan Hidupku
    Ayub 22:21-23:17
    Tetapi, Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan keluar seperti emas. (Ayub 23:10) Banyak orang yang...
  • Like Father, Like Son
    Daniel 5:13-31
    Tetapi, Tuanku Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri walaupun Tuanku mengetahui semuanya ini. (Daniel 5:22) “Like father, like son” adalah...
  • Mabuk Lahirkan Laknat
    Daniel 5:1-12
    Dalam keadaan mabuk anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa peralatan emas dan perakyang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam...
  • Bahagia Tidak Sembunyikan Dosa
    Mazmur 32
    Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! (Mazmur 32:1) Suami Ibu Aya berbohong kepada istrinya ketika menjawab pertanyaan:...
  • Makin Lama Makin Kuat

    Warning: Trying to access array offset on null in /home2/gkipi/public_html/wp-content/themes/passion-gkipi/layouts/archive-single.php on line 40
    Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. (Mazmur 84:8) Pelari sprint, estafet, dan maraton memiliki...