“Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikityang dipilih.” (Mat. 22:14).
Anugerah keselamatan Allah dalam Injil sering digambarkan sebagai perjamuan kawin. Allah sebagai tuan rumah (host) mengundang banyak orang. Namun, respons mereka adalah menolak hadir. Bahkan, para utusan Allah itu ditangkap, disiksa, dan dibunuh. Akibatnya, tuan rumah menjadi murka sehingga ia menghukum dan membakar kota mereka.
Perjamuan kawin surgawi tetap dilaksanakan. Kini tuan rumah mengundang orang-orang di jalan sehingga ruang perjamuan kawin tersebut menjadi penuh. Saat memeriksa para tamu, tuan rumah menemukan bahwa ada seorang yang tidak mengenakan pakaian pesta. Tuan rumah itu lalu menyuruh mengusir dan menghukum tamu yang tidak berpakaian pesta (Mat. 22:13). Undangan pertama menunjuk pada umat Israel yang menolak sehingga Kota Yerusalem dihancurkan oleh Roma pada tahun 70. Sedangkan undangan kedua menunjuk bangsa-bangsa di luar Israel. Arti “tidak berpakaian pesta” menunjuk pada pola kehidupan lama.
Undangan perjamuan kawin merupakan anugerah Allah yang berlimpah kepada seluruh umat. Namun, tidak setiap orang merespons anugerah Allah itu dengan benar. Sebagian orang mengabaikan dan menganiaya para utusan. Sebagian lagi menyikapi anugerah Allah itu dengan harga murah sebab mereka memilih hidup menurut standar dunia. Namun, anugerah Allah yang berlimpah akan efektif apabila direspons umat dengan iman dan pembaruan diri. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Bapa Surgawi, Engkau telah memanggil setiap kami ke dalam Perjamuan Kawin Kristus. Mampukan kami hidup dalam kekudusan. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 25:1-9; Mzm. 23; Flp. 4:1-9; Mat. 22:1-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.