Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yak. 4:7)
Ada survei online yang dilakukan oleh lembaga hukum di New York yang menyatakan bahwa 52% dari para pelaku saham seperti pialang, bankir investasi, dan pelaku bisnis jasa keuangan lainnya di Wall Street pernah terlibat dalam kegiatan ilegal atau mereka percaya bahwa mereka mungkin perlu melakukan kegiatan ilegal untuk mencapai sukses. Survei itu menyimpulkan bahwa para pemimpin dalam bisnis keuangan tersebut telah kehilangan kompas moral dan menganggap perbuatan ilegal di dunia usaha sebagai kejahatan yang wajar dan perlu.
Yakobus mengingatkan umat bahwa sahabat umat Allah adalah Allah sendiri. Meskipun umat tinggal di dalam dunia, namun dunia bukanlah sahabat umat. Sahabat Allah adalah orang-orang yang rendah hati, taat dan setia terhadap kebenaran, jujur, takut akan Allah dan hidup dekat dengan Allah, serta menyenangkan hati-Nya. Sahabat dunia adalah orang-orang yang semena-mena dalam hidup mereka; orang- orang yang hidupnya digerakkan oleh hawa nafsu. Mereka asal-asalan dalam bertindak, dan menggunakan waktu dan kesempatan, tanpa memikirkan tentang kebenaran.
Untuk menjadi berhasil, kita tak perlu menjadi sahabat dunia dan menjalani hidup yang hanya digerakkan oleh hawa nafsu. Kita adalah sahabat Allah. Kita hidup dengan tuntunan Allah, dan percaya bahwa Allah telah menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan untuk memuliakan-Nya melalui hidup kita. (Pdt. Budiman)
REFLEKSI:
Sebagai sahabat Allah, apa yang Saudara lakukan untuk memuliakan Dia?
Ayat Pendukung: Mzm. 122; Dan. 9:15-19; Yak. 4:1-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.