Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! (Mzm. 133:1)
“Rukun itu indah. Rukun itu indah. Bersaudara itu indah. Bersaudara itu indah. Bersatu itu juga indah. Bersatu itu indah.” Demikian isi pidato politik Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, pada Juli 2019 lalu. Pidato yang bertema Visi Indonesia untuk lima tahun ke depan itu sangat menekankan kehidupan bersama sebagai bangsa yang berideologi Pancasila dan berasaskan Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia adalah rumah bersama bagi semua. Maka, Jokowi mengajak semua pihak untuk tidak lagi membicarakan perbedaan, tetapi bicara tentang membangun Indonesia yang satu.
Semangat rukun dan bersatu ini pula yang terdapat pada pemazmur. Ia melihat bahwa kehidupan bersama dalam kerukunan adalah baik dan indah. Meskipun disadari bahwa manusia memiliki perbedaan satu dengan yang lain, tetapi manusia yang berbeda ini saling terhubung dan tidak bisa menghindar dari jalinan relasi satu dengan yang lain. Perbedaan pun adalah berkat pemberian Tuhan. Berkat itu akan berkembang menjadi kebaikan, ketika perbedaan dihargai dan dalam perbedaan itu manusia mau belajar untuk dapat hidup bersama. Hargailah perbedaan! Ketika itu dilakukan, kerukunan dan kesatuan akan tercipta, banyak hal baik dan besar akan dapat dilakukan dalam kebersamaan.
Bangsa Indonesia akan semakin maju ketika setiap warganya memiliki semangat untuk bersatu dan hidup rukun. Setiap kita, kiranya mengambil bagian untuk menciptakan Indonesia yang rukun dan bersatu. [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
DOA:
Kami bersyukur atas keragaman yang Engkau anugerahkan bagi bangsa Indonesia, kiranya kami dapat hidup bersama dengan rukun.
Ayat Pendukung: Mzm. 133; Kej. 41:37-57; Kis. 14:19-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.